SOLOPOS.COM - Seorang warga melakukan aksi cukur gundul di depan Balai Kota Jogja menyusul ditangkapnya Haryadi Suyuti oleh KPK, Sabtu (4/6/2022). (Harianjogja.com-Yosef Leon)

Solopos.com, JOGJA — Tertangkapnya mantan Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disambut seorang warga dari kalangan aktivis Warga Berdaya untuk mencukur gundul rambutnya. Warga bernama Dodok Putra Bangsa itu bahkan melakukan cukur gundul atas ditangkapnya mantan Wali Kota Jogja itu di kompleks Balai Kota Jogja, Sabtu (4/6/2022).

Bukan tanpa alasan, Dodok melakukan cukur gundul itu. Ia mengaku aksi itu dilakukan guna memenuhi nazar yang pernah diucapkan pada 2019 lalu. Kala itu, Dodok mengaku berjanji akan mencukur gundul rambutnya jika KPK berani menindak maraknya pembangunan hotel di Jogja yang berimbas pada ruang hidup masyarakat. Sementara itu, Haryadi Suyuti yang baru saja menghabiskan masa jabatan sebagai Wali Kota Jogja ditangkap KPK atas dugaan kasus suap izin mendirikan bangunan (IMB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi Dodok ini dimulai dengan mengikat rambut panjangnya dengan menggunakan tali rafia dan kemudian dicantolkan ke tiang pagar di kompleks Balai Kota Jogja sebelah utara. Secara bergantian aktivis Warga Berdaya dan organisasi masyarakat sipil memotong rambut Dodok.

Aksi itu berlangsung kurang lebih selama setengah jam. Setelah rambutnya habis tercukur, ia melempar sebutir telur ke plang penanda tulisan Kantor Wali Kota Jogja sebagai simbol bahwa kasus korupsi pecah telur di Jogja menyusul tertangkapnya Haryadi Suyuti.

Dodok menjelaskan aksi cukur rambut itu bukan berarti dirinya benci dengan Haryadi. Hanya saja, ia mengaku diingatkan oleh rekan-rekannya untuk menjalankan nazar yang telah diucapkan pada 2019 lalu saat mengencingi Kantor Wali Kota Jogja.

Baca juga: Haryadi Suyuti Ditangkap KPK, Gibran: Kerja Sama Solo-Jogja Jalan Terus

“Ini sebagai ritual saja dengan arti rambut itu adalah mahkota dan mahkota hanya digunakan oleh pemimpin. Maksud saya, mencukur rambut ini adalah dengan makna berani melepaskan mahkota setelah Haryadi tertangkap dan kemudian memulai hal baru,” ungkapnya.

Menurut Dodok, mahkota yang dipakai di kepala menyimpan suatu potensi yang luar biasa yakni otak. Otak dapat digunakan pemimpin untuk berbuat benar demi kesejahteraan rakyatnya. “Karena di dalam mahkota ada otak yang bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat,” jelas dia.

Dia menambahkan berbagai pihak telah mewanti-wanti sejak 2013 lalu bahwa terdapat kejanggalan dalam proses pembangunan berbagai hotel yang marak di Jogja. Meski begitu kasusnya belum mencuat ke permukaan.

Baca juga: Selain Haryadi Suyuti, KPK Juga Tangkap Sejumlah PNS Pemkot Jogja

“Walaupun KPK lambat, tapi tetap bersyukur karena ini bukan menjadi akhir tapi awal. KPK tetap harus memeriksa ratusan izin hotel yang sudah terbit. Bisa diduga ada aroma yang seperti kasus ini. KPK juga harus detail untuk mengusut izin hotel yang dikeluarkan pada masa Haryadi,” ujarnya.

Artikel ini sudah tayang di Harianjogja.com dengan judul: Haryadi Ditangkap KPK, Warga Cukur Gundul di Balai Kota Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya