SOLOPOS.COM - Koin Kepeng asal Tiongkok (Instagram/@bintan.treasure)

Solopos.com, DEMAK — Kedatangan pedagagang Tiongkok/Cina di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah (Jateng) telah dibuktikan dengan berbagai penemuan harta karun.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Official iNews, Jumat (5/11/2021), seorang petani tembakau Dukuh Sokah, Desa Brambang,  Kecamatan Karangawen bernama Romadhon menemukan sebuah guci yang berisi koin dengan tulisan aksara Tiongkok.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Guci itu ditemukan di area persawahan tembakau yang ada di dukuh tersebut. Guci dengan warna coklat muda ini berisi ribuan koin dengan bahan dasar tembaga dan saat menemukan guci tersebut, Romadhon tampak kebingungan dan langsung melapor ke Kapolsek Karangawen.

Guci yang berisi ribuan koin yang ditemukan pada Agustus 2015 silam tersebut ditemukan di daerah resapan persawahan tembakau di Dukuh Sokah dengan kedalaman sekitar 2 meter. Terkait asal-usul guci tersebut belum diketahui pasti saat itu karena warga sudah mengenal kawasan tersebut sebagai ladang tembakau.

Baca Juga: Menengok Upacara Potong Rambut Gimbal di Dieng Culture Festival 2021

Namun berdasarkan sejarah, Dukuh Sokah dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Demak Bintara yang dipimpin oleh Raden Patah. Raden Patah yang memiliki nama asli Jin Bun ini adalah keturunan Tionghoa yang lahir dari di Palembang pada 1445 dari pasangan Raja Brawijaya V (Kerajaan Majapahit) dengan putri Campa, perempuan keturunan Tionghoa yang lahir di Kamboja.

Pada abad ke-15, Laksama Cheng He yang diutus oleh Kekaisaran Tiongkok pernah mendarat ke Kerajaan Demak. Diperkirakan, guci tersebut adalah peninggalan dari Laksamana Cheng He bersama awak-awaknya saat mendarat pertama kali di Demak.

Penemuan Koin  Tiongkok di Pekalongan

Sementara itu, seperti yang telah diberitakan Solopos.com, seorang petani asal Dusun Leles, Desa Windurejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Dahri Rahmanto juga menemukan harta karun berupa koin dengan berat 6 kg yang diduga merupakan alat pembayaran zaman kuno yang digunakan oleh para pedagang asal Tiongkok di masa lalu.

Baca Juga: Asale Karimunjawa Jadi Pulau Harta Karun

Dahri yang saat itu sedang mencangkul sawah menemukan harta karun berupa sebanyak 1.997 keping koin kuno yang ditemukan di area persawahan. Koin kuno itu bertuliskan aksara Tiongkok sehingga diyakini bahwa koin tersebut adalah peninggalan para pedagang asal Tiongkok yang saat itu datang ke daerah pesisir untuk berdagang, salah satunya di Kabupaten Pekalongan. Selain koin kuno, ditemukan juga rantai berwarna hijau dan bokor.

Temuan ini langsung dilaporkan ke perangkat  desa dan lalu disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan dan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Pamong Budaya Ahli Muda BPCB Jawa Tengah, Muhammad Junawan, mengatakan saat mendata temuan tersebut, disinyalir bahwa sebagian besar temuan berbahan perunggu. Dan untuk jenisnya, Junawan mengkonfirmasi temuan itu adalah mata uang kepeng Tiongkok.

Terkait temuan rantai, Junawan memberi dua dugaan bahwa rantai itu digunakan untuk lampu minyak dan dugaan kedua, rantai tersebut semacam bandul genta. Dia juga tidak menutup kemungkinan bahwa ada dugaan lain. Berdasarkan  penelitian dari prasasti dari abad kedelapan hingga kesembilan, temuan itu termasuk dalam mata uang klasik.

Baca Juga: Selat Muria & Asale Kota Pantura Jateng

Penemuan benda-benda peninggalan Tiongkok ini tentunya tidak lepas dari sejarah kedatangan para pedagang Tionghoa ke Jawa. Kedatangan mereka tercatat jauh sebelum orang-orang Eropa datang. Belum diketahui kapan tepatnya kedatangan mereka ke Jawa. Namun berdasarkan naskah kuno Tiongkok yang dibuat pada masa Dinasti Ming bernama “Yitoung Tech,” diperkirakan orang-orang Tiongkok datang ke Jawa sekitar abad ke-17 Masehi.

Dengan ditemukannya koin-koin asal Tiongkok ini, membukatikan bahwa sejak masa kerajaan, potensi Indonesia, terkhusus Jateng dan Pulau Jawa pada keseluruhannya, dalam hal perdagagan dan pemasaran sangat besar hingga dilirik oleh pedagang dunia, salah satunya dari Tiongkok yang dikenal ahli dan pintar berdagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya