SOLOPOS.COM - Ilustrasi harimau. (freepik)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Munculnya kawanan harimau di areal persawahan warga di Banjarnegara, Jawa Tengah, membuat heboh. Warga mengaku melihat kawanan binatang buas itu di persawahan Desa Penawaran, Kecamatan Punggelan.

Dikutip dari Murianews.com, Minggu (22/5/2022), total ada empat ekor harimau yang terdiri dari satu ekor indukan dan tiga anak yang terlihat di areal persawahan Desa Penawaran itu. Mengejutkannya, kawanan harimau ini tidak hanya muncul saat malam hari, tapi juga pada siang hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu pun membuat warga resah dan ketakutan untuk pergi ke sawah. Warga pun berharap aparat keamanan dan petugas dari instansi terkait, dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun tangan untuk segera melakukan evakuasi terhadap kawanan harimau itu.

Koordinator sukarelawan RAPI Banjarnegara, Tejo Sumarno, mengatakan berdasarkan informasi warga, kawanan harimau itu juga sering muncul di Hutan Jlegong.

“Informasi warga seperti itu. Kawanan harimau itu sering muncul di Hutan Jlegong dan Penawaran yang berbatasan dengan Desa Tribuana, Kecepit, dan Sawangan, Kecamatan Punggelan,” ujarnya, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Heboh! Kawanan Harimau Dikabarkan Muncul di Area Sawah Banjarnegara

Sementara itu, Solopos.com mencoba menghubungi Kepala BKSDA Jateng, Darmanto, terkait informasi kemunculan kawanan harimau di areal persawahan Desa Penawaran, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara tersebut.

Kendati demikian, hingga Sabtu sore, Kepala BKSDA Jateng, Darmanto, belum memberikan respons baik melalui telepon seluler maupun aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).

Harimau Jawa

Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, ada atau tidaknya harimau Jawa alias Panthera tigris sondaica sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Dikutip dari laman dlhk.jogjaprov.go.id, pembukaan hutan di Jawa pada awal 1800-an untuk menjadi perkebunan, mengusik habitat harimau Jawa, yang kemudian menimbulkan konflik antara harimau dengan manusia.

Banyaknya konflik antara harimau Jawa dengan manusia tersebut membuat perburuannya menjadi semakin massif. Hingga awal 1940-an, populasi harimau Jawa diperkirakan tinggal 200-300 ekor dan menurun terus setelah itu. Pada 1950-an harimau Jawa diperkirakan tinggal tersisa 25-an ekor.

Baca juga: Kisah Tobatnya Pemburu Harimau dan Amisnya Jerat Kawat Sindikat 

International Union for Conservation Nature secara resmi mengumumkan harimau Jawa yang terakhir berada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada 1976. Sesudah itu harimau Jawa semakin menghilang dan akhirnya dinyatakan punah pada awal 1980-an.

Saat ini sesekali dilaporkan terlihat di hutan-hutan di pegunungan di Pulau Jawa, namun belum keberadaannya masih belum dapat diverifikasi.

Pada Oktober 2021 lalu, warga Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara dihebohkan dengan penemuan dua anak harimau Jawa. meskipun kebenaran mengenai informasi soal dua anak harimau yang diisukan keturunan harimau Jawa ini masih dipertanyakan, karena dinyatakan sudah punah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya