SOLOPOS.COM - Salah seorang penjaga Vihara Buddhagaya Watugong di Semarang tengah berbenah jelang upacara penggantian kain pada pohon bodhi, Selasa (9/5/2017). Penggantian kain yang melingkar di pohon bodhi yang terletak di depan Vihara Buddhagaya Watugong itu merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tahun jelang perayaan Hari Suci Waisak. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Hari Raya Waisak, jelang perayaannya sejumlah tempat ibadah umat Buddha dirapikan, termasuk Vihara Buddhagaya Watugong Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Perayaan hari raya umat Buddha, Waisak, memang akan dilakukan secara terpusat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (11/5/2017) nanti. Meski demikian, bukan berarti hal itu membuat wihara-wihara di berbagai daerah bakal sepi dikunjungi oleh umat Buddha saat perayaan Hari Raya Waisak nanti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah tempat ibadah umat Buddha diprediksi akan tetap ramai dikunjungi saat perayaan Waisak nanti. Oleh karenanya, wihara-wihara itu pun mulai dirapikan serta dipercantik guna menyambut perayaan Trisuci Waisak, salah satunya Vihara Buddhagaya Watugong Semarang.

Menjelang perayaan Hari Raya Waisak, wihara terbesar di Semarang itu pun mulai berbenah. Salah satu kegiatan yang dilakukan di wihara itu adalah penggantian kain yang selama setahun terakhir menutupi pohon bodhi yang tumbuh di depan wihara.

“Setiap setahun sekali, jelang perayaan Trisuci Waisak, kain yang melingkari pohon bodhi ini dilepas dan diganti dengan kain yang baru. Upacara ini bermakna sebagai kebersihan hati dan rohani untuk menyambut Trisuci Waisak,” beber Koordinator Vihara Buddhagaya Kasiri saat dijumpai Semarangpos.com, Selasa (9/5/2017).

Para wisatan terlihat mendatangi Vihara Buddhagaya Watugong di Semarang jelang perayaan Hari Waisak, Selasa (9/5/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Para wisatan terlihat mendatangi Vihara Buddhagaya Watugong di Semarang jelang perayaan Hari Waisak, Selasa (9/5/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kasiri mengatakan pohon bodhi merupakan pohon yang dianggap suci oleh umat Buddha. Di pohon itu, Siddhartha Gautama bersemedi hingga menerima pencerahan tertinggi dan menjadi Buddha Gautama, pendiri agama Buddha.

“Kebetulan pohon bodhi yang di wihara ini merupakan cangkokan dari pohon bodhi yang ada di Anuradha Vihara Srilangka. Sedangkan, pohon bodhi di Anuradha Vihara Srilangka merupakan cangkokan dari pohon bodhi di Bodhgaya, India [tempat Siddhartha Gautama bertapa untuk menjadi Buddha Gautama],” imbuh Kasiri.

Kasiri menambahkan pergantian kain di pohon bodhi dipimpin Banthe Thitavirya dari Sangga Terapada Jakarta. Selain pergantian kain di pohon bodhi, Kasiri juga mengaku sudah melakukan sederet persiapan menyambut Hari Raya Waisak sejak dua pekan terakhir.

“Seluruh bagian di wihara kami bersihkan untuk persiapan umat yang akan berdoa,” terang Kasiri.

Dia mengatakan meski pelaksanaan ibadah Waisak dipusatkan di Candi Borobudur, namun umat Buddha yang tetap ada bisa berdoa di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang. Akan tetapi, ibadah atau doa memperingati Waisak di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang akan dilaksanakan 31 Mei 2017 mendatang.

“Doa di wihara sini akan digelar di depan pohon bodhi dan mungkin akan diikuti sekitar 300 umat Buddha yang berasal dari berbagai daerah di Semarang dan sekitarnya,” beber Kasiri.

Selain menjadi tempat ibadah, Vihara Buddhagaya Watugong Semarang juga merupakan destinasi wisata religi. Jika libur panjang, jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 3.000 orang per hari. Para wisatawan itu datang untuk mengunjungi wihara yang di dalamnya terdapat pagoda setinggi 45 meter dan patung raksasa Buddha tidur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya