SOLOPOS.COM - PERAWATAN -- Salah satu siswa SDN Koripan 1, Matesih, Karanganyar, tengah dirawat lantaran terkena cacar air, Selasa (6/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Karanganyar (Solopos.com) – Sebanyak 41 siswa SDN 1 Koripan, Kecamatan Matesih, tidak masuk pada hari pertama sekolah. Diduga ke-41 siswa tersebut terkena penyakit cacar air. Beberapa pekan sebelumnya, saat masih Bulan Puasa, sejumlah siswa sudah terkena penyakit tersebut.

PERAWATAN -- Salah satu siswa SDN Koripan 1, Matesih, Karanganyar, tengah dirawat lantaran terkena cacar air, Selasa (6/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala SDN 1 Koripan, Sugiarto mengatakan, awalnya hanya ada beberapa siswa kelas II yang terkena cacar air. Namun hari berikutnya, sejumlah siswa di kelas II juga terkena. “Dari sebanyak 43 siswa kelas II, ada 23 anak yang terkena penyakit cacar air,” katanya saat ditemui wartawan, Selasa (6/9/2011) siang. Karena tidak ingin penyakit tersebut menular ke anak-anak yang lain, maka sekolah memberikan izin kepada anak-anak yang sakit untuk tidak masuk.

Tapi beberapa hari kemudian, siswa yang duduk di kelas yang lain juga terkena penyakit yang sama. Awalnya timbul bintik-bintik, gatal dan panas. Saat sekolah menggelar halal bi halal pada hari pertama masuk sekolah, Selasa (6/9/2011), sebanyak 41 siswa tidak masuk lantaran kena cacar air. Siswa tersebut antara lain duduk di kelas I (2 siswa), kelas II (3 siswa), kelas III (7 siswa), kelas IV (11 siswa), kelas V (15 siswa) dan kelas VI (3 siswa). “Jadi kalau ditotal sebelum Lebaran hingga sekarang, ada 63 siswa yang sudah terkena penyakit cacar air,” ungkap Sugiarto. Beberapa siswa yang sudah sembuh dari sakit, juga mulai masuk sekolah.

Mengetahui banyak siswanya tidak masuk, Sugiarto sendiri mengaku kaget. Karena itu, ia melaporkan kejadian itu kepada petugas Puskesmas Matesih untuk memeriksa siswa SDN 1 Koripan. Dari pemeriksaan Selasa kemarin, ada satu siswa yang terkena cacar dan masih masuk sekolah. Akhirnya siswa tersebut dipulangkan untuk istirahat di rumah hingga sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi terkait dengan penyakit yang disebabkan oleh virus itu. Petugas Puskesmas Matesih akan disebar guna investigasi, apakah memang puluhan siswa yang tidak masuk sekolah itu terkena cacar air atau tidak. “Kami belum bisa mengategorikan ini kejadian luar biasa (KLB) atau tidak, karena kami belum mendapatkan kepastian jumlah siswa yang benar-benar terkena penyakit itu,” jelas Cucuk.

Penyebab terjadinya cacar air, sebut Cucuk, di antaranya yakni kecapekan, perubahan pola makan sebelum dan sesudah Lebaran, kebersihan lingkungan dan cuaca. Karena terlalu sibuk berlebaran, akhirnya tidak memperhatikan kesehatan. Apalagi diberengi dengan cuaca yang panas, membuat stamina anak-anak menurun.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Matesih, Ina Sri Lestari mengatakan, siswa yang diduga terkena cacar air, antara lain tinggal di lima dusun di dua desa. Dua desa itu yakni Desa Koripan (Dusun Banjarsari, Krajan dan Koripan) dan Desa Karangbangun (Dusun Kayulemah dan Gunungwijil). “Untuk memastikannya, petugas kami akan datang ke rumah-rumah,” jelas Ina.

fas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya