SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kemandirian pangan merupakan langkah awal mencapai kedaulatan pangan.

Harianjogja.com, SLEMAN – Bupati Sleman, Sri Purnomo menyatakan kemandirian pangan merupakan langkah yang harus diwujudkan terlebih dahulu untuk mencapai kedaulatan pangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman tengah berupaya mengembangkan Desa Mandiri Pangan sebagai upaya dalam meningkatkan sistem mandiri pangan serta meningkatkan ketahanan pangan di pedesaan,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo pada Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke XXXVII di Sleman seperti dikutip Antara, Kamis (22/9/2016).

Menurut dia, desa yang mendapat program desa mandiri pangan diantaranya desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan, Desa Sumberejo Kecamatan Tempel, Desa Margomulyo Kecamatan Seyegan, Desa Sendangagung Kecamatan Minggir.

“Kemudian Desa Margoagung Kecamatan Seyegan, Desa Mororejo Kecamatan Tempel, Desa Caturharjo Kecamatan Sleman dan Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan,” katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan Hari Pangan Sedunia ini merupakan momen untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian dan menggalang kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan sinergi dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

“Ke depan pengembangan desa mandiri pangan terus ditingkatkan agar langkah menuju kedaulatan pangan dapat segera tercapai,” katanya.

Sri Purnomo mengatakan, semua pihak didorong untuk bersama-sama membuat trobosan dan inovasi untuk dapat mengelola potensi pangan lokal agar lebih optimal dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno mengatakan penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Sleman yang diselenggarakan 22 dan 23 September 2016 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan pangan lokal sebagai pangan alternatif. Aneka lomba olahan pangan berbahan dasar lokal seperti penggunaan talas, daging itik, ikan air tawar, dan salak sebagai bahan dasarnya diselenggarakan dalam acara tersebut.

“Pemanfaatan bahan dasar lokal ini untuk mendorong ide kreatif masyarakat untuk menciptakan varian produk baru sehingga olahan bahan pangan lokal nantinya memiliki nilai ekonomi yang lebih dan ke depan diharapkan menjadi alternatif bahan pangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya