SOLOPOS.COM - Para siswa memasukkan pesawat kertas yang bertuliskan nama dan cita-cita mereka ke stoples setelah mereka terbangkan beramai-ramai dalam kegiatan Kementerian Keuangan Mengajar di SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, Jateng, Senin (23/10/2017) (JIBI/Solopos/Antara/Zuhdiar Laeis)

Hari Oeang ke-71 diperingati 74 pegawai Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Jateng dengan mengajar di sejumlah sekolah dasar negeri Kota Semarang.

Semarangpos.com SEMARANG — Puluhan pegawai Kementerian Keuangan, Senin (23/10/2017), menjadi sukarelawan mengajar di beberapa sekolah dasar Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan Kementerian Keuangan Mengajar itu mereka lakoni sebagai bagian rangkaian acara peringatan Hari Keuangan atau Hari Oeang RI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang misalnya, ratusan siswa berseragam putih-merah memenuhi lapangan sekolah dengan membawa pesawat kertas di tangan masing-masing. Dengan aba-aba para sukarelawan Kementerian Keuangan Mengajar, para siswa serentak sekuat tenaga menerbangkan pesawat kertas yang telah mereka tulisi nama dan cita-cita masing-masing.

“Terbangkanlah cita-citamu setinggi langit. Sekuat tenaga. Jangan pernah menyerah,” kata Nur Azizah Eka Wardhani, fasilitator dari Kemenkeu di SD tersebut kepada siswa peserta kegiatan itu.

Azizah menjelaskan program Kementerian Keuangan Mengajar merupakan agenda kementerian pusat yang dilakukan di 138 SD yang tersebar di 51 kabupaten dan kota sebagai rangkaian peringatan Hari Oeang RI. “Kami sebagai pegawai Kemenkeu di Semarang juga kebagian menjalankan program. Ada 74 sukarelawan plus panitia, yakni 110 orang yang mengajar di lima SD,” kata pegawai DJP KPP PRatama Semarang Gayamsari itu.

Kelima SD itu, yakni SDN Bandarharjo 02, SDN Manyaran 01, SDN Lamper Kidul 02, SDN Bangetayu Wetan 01, dan SDN Kalibanteng Kidul 01 yang tersebar di berbagai kecamatan di Semarang. Sasarannya, kata dia, memang dipilih dari siswa SD karena mereka merupakan bibit potensial yang mudah menyerap materi yang disampaikan, dan tentunya berkaitan dengan keuangan secara umum.

Ia mencontohkan program penganggaran dari APBN untuk pembangunan sebagai salah satu materi yang disampaikan, kemudian tugas pokok dan fungsi Kemenkeu, serta pengenalan profesi masing-masing sukarelawan. Meski demikian, para sukarelawan menyampaikan materi itu melalui metode yang menyenangkan dan permainan sehingga para siswa bisa mengikuti dan memahami secara baik apa yang disampaikan.

“Ada yang kami sampaikan lewat sulap, ‘games’, drama atau teatrikal, dan lagu. Dengan begini kan siswa senang dan enggak bosan. Dalam materi itu, kami sisipkan nilai dan perilaku kebaikan sehari-hari,” ungkapnya.

Sebelum menjadi sukarelawan mengajar yang rata-rata diikuti 240 siswa pada setiap sekolah itu, kata dia, para pegawai yang menjadi sukarelawan mendapatkan training terlebih dulu dari para pakar pengajar. Selain itu, Azizah mengatakan program Kementerian Keuangan Mengajar itu bersifat non-APBN dan seluruh pendanaannya dari hasil sumbangan dari para sukarelawan dan panitia dari pegawai Kemenkeu.

Denny Febrian, 10, siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang mengaku senang diajar oleh sukarelawan dari Kemenkeu karena banyak permainan yang diberikan dalam pembelajaran. “Banyak yang diajarkan, ada integritas, nasionalisme, dan pelayanan. Tadi, ada sulap juga,” kata siswa yang mengaku bercita-cita jadi agen FBI karena gajinya tinggi, sembari tersenyum.

Lain lagi, Fauzan M.A., 10, siswa lainnya di kelas V SD itu yang bercita-cita jadi anggota TNI dan menuliskannya di sayap pesawat kertas yang dibuatnya sebelum beramai-ramai diterbangkan ke atas.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya