SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli pedagang kaki lima (PKL) terlihat tetap berjalan seperti biasa meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali, di area luar Pasar Klitikan Notoharjo, Jl. Sungai Serang I, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (4/7/2021). (Nicolaus Irawan/Solopos)

Solopos.com, SOLO— Pada hari ke-2 penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Minggu (4/7/2021), Kota Solo relatif lebih sepi dari biasanya.

“Kondisi Pasar Nusukan sepi, seperti saat Lebaran. Tapi ya ada pedagang yang jualan, hanya sedikit sekali,” ujar Sureni, 45, seorang pedagang sayur keliling di Banjarsari Solo kepada Solopos.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya pedagang, para pembeli di pasar tersebut juga relatif sedikit dibanding hari-hari biasanya.

 Aktivitas jual beli pedagang tetap berjalan seperti biasa meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali, di area luar Pasar Klitikan Notoharjo, Jl. Sungai Serang I, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (4/7/2021). (Nicolaus Irawan/Solopos)

Aktivitas jual beli pedagang tetap berjalan seperti biasa meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali, di area luar Pasar Klitikan Notoharjo, Jl. Sungai Serang I, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (4/7/2021). (Nicolaus Irawan/Solopos).

Baca Juga: Termasuk Pasar Klewer, 15 Pasar Non Esensial di Solo Ini Harus Tutup Selama PPKM Darurat

Ekspedisi Mudik 2024

Namun tidak demikian hal yang sedikit berbeda tampak terjadi di kawasan Pasar Klitikan Notoharjo, Pasar Kliwon. Berdasakan pantauan Solopos.com, masih banyak pedagang dan pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangan berupa onderdil kendaraan bekas dan benda-benda lainnya.

Tak hanya itu, para pembeli dan calon pembeli juga tak sedikit yang berada di tempat itu bahkan ada juga yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Menurut salah satu pedagang yang enggan disebut identitasnya, dia nekat berjualan meski tahu adanya penerapan PPKM Darurat termasuk di Solo.”Kalau tidak jualan tidak bisa makan. Nanti kalau  dibubarkan ya pulang,” ujarnya.

Baca Juga: Besok, 2 Akses Jalan di Salatiga Ini Ditutup Sehari

SE Penutupan Pasar

Sebelumnya, berdasarkan Surat Edaran (SE) No. 067/2122 tentang Penutupan Sementara Pasar Tradisional Khusus yang diterima Solopos.com, Sabtu (3/7/2021), ada 13 pasar tradisional yang harus tutup selama PPKM darurat.

Dalam SE yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Ahyani itu disebutkan 13 pasar itu adalah Pasar Kabangan, Pasar Singosaren Pusat HP, Pasar Notoharjo, Pasar Klewer, Pasar Cinderamata, Pasar Panggungrejo, Pasar Triwindu.

Kemudian Pasar Ngarsopuro, Pasar Ngudirejeki, Pasar Bambu, Pasar Elpabes, Pasar Mebel, dan Pasar Burung. Dasar penutupan sementara 13 pasar itu adalah Instruksi Mendagri tentang PPKM darurat, SE Wali Kota Solo tentang PPKM darurat, dan rapat Forkompinda pada Sabtu tentang evaluasi PPKM darurat.

Baca Juga: Pasar Klewer Solo Tutup Selama PPKM Darurat, Ini Tanggapan Ketua HPPK

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya