SOLOPOS.COM - Tempat peristirahatan BRAY. Kusuma Matah Ati Mangkunegara Sepuh atau Raden Matah Ati, di Lingkungan Gunung Wijil, Kelurahan Kaliancar, Selogiri, Wonogiri. Foto diambil Kamis (12/5/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menjadwalkan agenda berziarah ke permakaman di dua tempat bersejarah, Jumat (13/5/2022) pagi ini.

Dua tempat yang diziarahi itu antara lain di Kecamatan Nguntoronadi tepatnya di Makam Bupati Pertama Wonogiri dan Kecamatan Selogiri, tepatnya di makam sejumlah pengikut dan tokoh-tokoh yang memiliki hubungan khusus dengan Raden Mas Said atau Mangkunagoro I.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Setyo Sukarno, menyampaikan kegiatan ziarah dijadikan sebagai sarana mengenang kembali sejarah berdirinya Kabupaten Wonogiri yang kini memasuki angka 281 tahun. Selain itu, ziarah di dua tempat itu dijadikan ajang kontemplasi atas berdirinya Wonogiri.

Ia sendiri mengaku bakal mengikuti prosesi ziarah ke Makam Bupati Pertama di Nguntoronadi, Jumat pagi ini. “Saya di Nguntoronadi. Kegiatan ini jadi rangkaian setelah olahraga voli bersama seluruh OPD [Organisasi Perangkat Daerah]. Puncaknya bakal diadakan upacara pada tanggal 19 Mei 2022, malamnya kami adakan Bazar UMKM,” ucapnya saat ditemui Solopos.com di Wonogiri, Kamis (12/5/2022).

Di Kecamatan Selogiri, tepatnya area Makam Raden Matah Ati, Lingkungan Gunung Wijil, Kelurahan Kaliancar, menjadi salah satu tempat yang bakal dikunjungi Pemkab Wonogiri saat momen ziarahnya. Juru kunci yang juga tinggal di area makam tersebut, Rukiman, mengaku telah mendapat informasi mengenai prosesi ziarah yang akan dilakukan Pemkab Wonogiri.

Baca juga: 3 Kecamatan di Wonogiri Jadi Kawasan Industri, Tak Perlu Merantau Lur!

Ia mengetahui hal itu berdasar informasi dari Ketua RW, Kamis pagi. “Kelihatannya yang datang dari Dinsos [Dinas Sosial] Wonogiri. Rencananya nyekar biasa, sekitar pukul 09.00 WIB mungkin datangnya, karena sebelum ke sini nyekar dulu di Keblokan [Makam Koesoemonarso, eyang putri Raden Mas Said]. Setelah itu baru ke Gunung Wijil sini, terus dilanjutkan ke Karangtengah dan Mantenan,” terangnya saat ditemui, Kamis.

Melawan Tentara Belanda

Raden Matah Ati yang makamnya bertempat di Gunung Wijil merupakan istri dari Raden Mas Said. Nama lainnya adalah Rara Rubiah dan aslinya tinggal di Dusun Matah, Desa Singodutan, namun masih satu lingkup di Kecamatan Selogiri. Berdasar cerita yang ia dapat, singkatnya pertemuan Raden Mas Said dengan Matah Ati berawal saat Mangkunagoro I babat alas dan berjuang melawan tentara Belanda.

Hubungan pentingnya dengan Raden Mas Said itulah yang menyebabkan Matah Ati menjadi sosok yang seringkali didapat dari potongan kisah hidup Raden Mas Said sewaktu di Wonogiri. Rukiman yang menjadi juru kunci selama bertahun-tahun mengatakan, prosesi ziarah ke makam istri Raden Mas Said itu sudah menjadi hal biasa yang dilakukan saat peringatan Hari Jadi Wonogiri.

Baca juga: Siaran TV Digital Terestrial Belum Tersedia di Wonogiri, Penyebabnya?

“Selain ziarah ke makam di empat tempat, dulu sebelum pandemi Covid-19 juga biasa digelar napak tilas di empat petilasan di Selogiri. Pertama di Sendang Tretes, Sendang Sinangka, Sendang Siwani, lalu yang paling ramai di Watu Gilang,” imbuhnya.

Berdasar informasi yang dihimpun Solopos.com, kegiatan napak tilas Raden Mas Said akan diadakan Duta Wisata Wonogiri. Rencananya mereka bakal menggelar napak tilas Raden Mas Said pada Minggu (15/5/2022) mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya