SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Maya Herawati)

Hari Jadi Klaten dirayakan dengan menggelar Festival Wedangan.

Solopos.com, KLATEN – Festival Wedangan akan digelar disepanjang Jl. Pemuda Klaten dari seberang Alun-alun Klaten hingga rumah Dinas Bupati setempat, Kamis (27/7/2017). Festival itu diadakan untuk memperingati hari jadi ke-213 Kabupaten Klaten dan HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Festival dimulai pukul 18.00 WIB dan diikuti 150 sekitar pedagang wedangan atau yang sering disebut dengan istilah hidangan istimewa kampung (HIK). Selama pelaksanaan festival itu, Jl. Pemuda dari simpang lima Plaza Klaten hingga Tugu Adipura ditutup. Sementara, menu yang disajikan para pedagang digratiskan selama festival digelar.

Plt. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Klaten, Sunardi, mengatakan hidangan yang disajikan sudah ditentukan panitia disesuaikan dengan ciri khas menu warung wedangan. Untuk antisipasi makanan yang disajikan ludes sebelum acara dimulai, Sunardi mengatakan para pedagang menutup warung mereka terlebih dahulu.

“Jadi sekitar pukul 17.00 WIB itu pedagang sudah siap hanya gerobak masih berada di jalur lambat. Sekitar pukul 18.00 WIB gerobak baru dibawa ke jalur utama Jl. Pemuda. Setelah upacara pembukaan baru pedagang membuka warung mereka. Nanti juga akan dijaga Satpol PP dan pegawai dari dinas,” katanya, Rabu (26/7/2017).

Sunardi menuturkan festival digelar untuk memasyarakat wedangan. Selama ini, warung wedangan dikenal berasal dari Kabupaten Bersinar. “Saat ini warung HIK semakin meluber di kota-kota besar. Syukur-syukur nanti akan benar-benar menjadi ikon Klaten,” kata dia.

Salah satu pedagang peserta festival, Tumiyem, 49, mengatakan masing-masing pedagang mendapat subsidi dari pemkab senilai Rp700.000.“Saya berjualan di depan gedung Sunan Pandanaran. Untuk subsidinya sudah diberikan Rp500.000 digunakan untuk menyediakan menu sementara Rp200.000 untuk transportasi,” kata pedagang asal Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara itu.

Sebelumnya pada Kamis pagi, sekitar 2.000 pelajar mengikuti Lomba Lukis Payung yang digelar di halaman gedung Sunan Pandanaran Klaten. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora) Klaten, Joko Wiyono, mengatakan peserta lomba lukis payung merupakan pelajar SD dan SMP di Kabupaten Bersinar.

“Kami sudah koordinasi dengan UPT Dinas Pendidikan di masing-masing kecamatan. Kegiatan dilakukan pada Kamis pagi,” kata Joko saat ditemui di Setda Klaten, Rabu.

Payung yang dilukis merupakan payung kertas yang didatangkan dari para perajin terutama di wilayah Kecamatan Juwiring. Soal motif, Joko menuturkan para peserta dibebaskan menggambar payung yang disediakan. “Motif lukisan bebas. Hasil yang bagus dari lomba itu nanti dipajang di depan panggung kehormatan saat Klaten Lurik Carnival,” urai dia.

Ketua Umum Panitia HUT Kabupaten Klaten dan Kemerdekaan Indonesia Pemkab Klaten, Sri Winoto, mengatakan berbagai lomba dan festival yang digelar dimaksudkan untuk menunjukkan potensi-potensi Klaten.

“Tema yang kami angkat yakni makarya hamangun Klaten langkung tumoto langkung kuncoro. Bagaimana bersama-sama membangun Klaten sehingga menjadi sebuah kabupaten yang kuncoro dalam arti sebenarnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya