SOLOPOS.COM - Ilustrasi merger Tri dengan Indosat. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JAKARTA — Nasib merger PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) bakal ditentukan hari ini, Senin (16/8/2021).

Hari ini adalah batas tenggat pembahasan eksklusif kedua pemegang saham untuk memutuskan nasib merger Indosat dengan 3 Indonesia, setelah diperpanjang sebanyak dua kali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Langkah Indosat dan 3 Indonesia bakal makin berat dalam menyongsong persaingan di industri telekomunikasi seandainya merger keduanya batal.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai tanda-tanda merger antara Indosat dengan 3 Indonesia belum terlihat hingga saat ini. Dia menduga kedua pemegang saham masih terbentur perihal model konsolidasi yang akan dijalin keduanya.

Adapun seandainya merger ini batal, kata Heru, langkah keduanya dalam berkompetisi di industri telekomunikasi kedepannya akan makin berat. Telkomsel makin matang dengan 5G dan ekosistem digital yang dibangun, sementara XL dalam jalur mengakuisisi 2,7 juta homepass milik Link Net.

Baca Juga: Tri Merger dengan Indosat, Apa Akibatnya?

“Tentu berat memang, apalagi harus berhadapan dengan Telkomsel. Akhirnya, posisinya tidak berubah seperti sekarang,” kata Heru, Minggu (15/8/2021).

Heru menambahkan konsolidasi antara operator seluler saat ini menjadi kebutuhan di tengah era transformasi, disrupsi dan tantangan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan kedua pemegang saham harus sudah memberikan keputusan final perihal merger, mengingat sudah dua kali perpanjangan pembahasan dilakukan. Masyarakat, kata Tesar, mulai jenuh dengan masa depan merger keduanya.

Baca Juga: Telkomsel Sediakan Paket Data UMKM Go Food, Begini Cara Mengaksesnya

Tesar berpendapat seandainya merger batal, peluang Indosat untuk memperluas jaringan menjadi terhambat. Indosat juga harus mengeluarkan ongkos yang lebih besar untuk ekspansi jaringan.

Sementara 3 Indonesia tidak akan banyak perkembangan dari sisi layanan. Tri tetap akan berjualan paket data disaat semua operator telah beralih ke 5G.

“Semoga merger terealisasi sehingga pelanggan diuntungkan karena berpeluang membeli paket dengan harga murah dan Tri lebih inovatif dengan modal tambahan,” kata Tesar.

Finalisasi Perjanjian

Sekadar informasi, Indosat dan Tri mencatatkan kinerja perusahaan yang berbeda selama pandemi. Indosat cenderung kokoh dengan membukukan pendapatan senilai Rp14,98 triliun pada kuartal II/2021, naik 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara 3 Indonesia, pada kuartal II/2021, hanya membukukan pendapatan sekitar Rp6,93 triliun, turun 6% secara tahunan.  Indosat memiliki sekitar 60 juta pelanggan, sementara 3 Indonesia memiliki sekitar 44 juta pelanggan hingga kuartal II/2021.

Sebelumnya, pembahasan periode eksklusivitas peleburan PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia diperpanjang hingga 16 Agustus 2021.

Perwakilan CK Hutchison Holdings Limited Hans Leung mengatakan kemajuan substansial telah dibuat dan kesepakatan substantif telah dicapai pada sejumlah masalah komersial utama.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Luncurkan Layanan 5G Pertama di Solo, Ini Keunggulannya

Waktu tambahan diperlukan oleh para pihak untuk menyelesaikan kesepakatan definitif dan, setelah diselesaikan, untuk mencari persetujuan internal perusahaan masing-masing.

Sementara itu SVP-Head Corporate Communications Indosat Steve Saerang mengatakan kedua pihak memerlukan waktu yang lebih panjang untuk melakukan finalisasi perjanjian.

“Terjadi diskusi lanjutan antar kedua belah pihak yang bergerak ke arah yang lebih baik,” kata Steve.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya