SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Sekitar 20.000 warga NU Solo bakal ikut aksi menolak full day school hari ini.

Solopos.com, SOLO — Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Solo mengklaim 20.000 orang perwakilan badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama (NU) dan Madrasah Diniah di Soloraya telah terkonfirmasi bakal mengikuti aksi damai dan istighosah menolak kebijakan full day school (FDS) di Solo, Kamis (24/8/2017) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua PC GP Ansor Kota Solo, Arif Syarifudin, mengatakan aksi damai digelar dengan long march mulai dari Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladak. Setelah mengutarakan aspirasi di Bundaran Gladak, puluhan ribu peserta aksi akan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Solo guna melakukan istighosah.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menyebut aksi damai digelar untuk menolak penerapan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 23/2017 tentang Hari Sekolah yang mengatur pelaksanaan lima hari sekolah.

“Massa aksi akan berkumpul di Jl. Bhayangkara kemudian berjalan kaki menuju Bundaran Gladak dan Masjid Agung. Peserta tidak akan naik kendaraan. Kendaraan yang mengantar mereka akan diparkir di Masjid Agung dan Alun-Alun Utara Keraton. Paling hanya ambulans dan mobil komando yang diikutkan. Informasi selengkapnya bisa datang besok,” kata Arif saat dimintai informasi Solopos.com, Rabu (23/8/2017).

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Sri Baskoro, mengatakan Dishub bakal menutup Jl. Bhayangkara pada Kamis mulai pukul 13.00 WIB karena akan digunakan sebagai tempat drop off puluhan ribu peserta aksi damai yang difasilitasi PC GP Bansor Kota Solo.

Dishub mengimbau massa aksi tetap memperhatikan hak-hak para pengguna jalan selama mengikuti aksi long march dari Stadion Sriwedari sampai Bundaran Gladak dan finis di Masjid Agung.

“Kemarin [Selasa, 22/8/2017] pukul 15.00 WIB saya hadir langsung di Kantor PC NU Solo untuk koordinasi terkait rencana pelaksaan aksi damai besok [Kamis]. Saya sudah memberikan beberapa arahan kepada mereka, di antaranya agar tetap memperhatikan hak pengguna jalan yang lain saat aksi long march,” kata Sri Baskoro saat ditemui Solopos.com di Kantor Dishub Solo, Rabu.

Baskoro juga menyarankan agar aksi long march bisa memanfaatkan city walk Jl. Slamet Riyadi. Dishub berharap massa aksi tidak menggunakan semua lajur Jl. Slamet Riyadi agar tidak mengganggu arus lalu lintas dan para pengendara.

Baskoro meminta panitia aksi damai dan istighosah selalu membangun koordinasi dengan Dishub dan Polresta demi tercipta kelancaran acara. Dishub bakal menerjunkan beberapa personel guna membantu pengaturan arus lalu lintas di jalan-jalan yang terdampak pelaksanaan aksi.

“Kami arahkan massa aksi memanfaatkan city walk dan hanya satu lajur Jl. Slamet Riyadi di bagian rel KA supaya tidak mengganggu arus lalu lintas dan hak pengguna jalan lain. Panitia kami minta juga untuk tetap selalu berkoordinasi dengan Dishub dan Polresta. Berdasarkan pertemuan kemarin, panitia sangat kooperatif menanggapi arahan kami,” terang Baskoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya