SOLOPOS.COM - Verawati Joko Sutopo

Solopos.com, WONOGIRI — Mungkin banyak yang sudah tahu kisah menarik Verawati, istri Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat mengemban tugas baru mendampingi Sang Suami memimpin Kabupaten Wonogiri.

Verawati rela melepas kariernya sebagai aparatur sipil negara (ASN) Balai Besar Veteriner Wates, DIY, Bagian Bioteknologi Molekuler. Sebuah keputusan yang tidak mudah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anak semata wayangnya, Anugrah Baskoro Sutopo, 11, menjadi alasan utama Verawati mengambil keputusan tersebut. “Mengikhlaskan diri untuk mengurus keluarga dan menjalankan peran sebagai ibu sekaligus istri bagi saya adalah bagian dari emansipasi,” ucap Verawati di ruang kerjanya, Sekretariat TP PKK Kabupaten Wonogiri, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Jadwal Bioskop Hari Ini (22/12/2021): Ada Film Baru Enggak ya?

Perempuan yang lahir pada 29 September 42 tahun silam tersebut memilih resign dari PNS 2019 lantaran tak ingin Sang Anak merasa kurang perhatian. Vera yang kini tinggal bersama Sang Anak di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, mengaku sangat menikmati perannya merawat sekaligus mendidik Nugrah, sapaan akrab Anugrah.

Mendidik anak, bagi lulusan Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja dan S2 Sainvet di perguruan tinggi yang sama itu, bukan hal main-main. Dia memiliki strategi tersendiri untuk mendidik anak. Bukan dengan memberi penghargaan dan hukuman, Verawati mengajarkan Nugrah tentang keputusan dan konsekuensi atau risiko dari keputusan itu (decision and concequences).

Pola asuh diterapkannya saat Nugrah kelas II SD. Pada awalnya Nugrah diberi kebebasan dalam memilih metode belajarnya sendiri. Verawati tahu betul risikonya prestasi Nugrah bakal anjlok di tahap awal. Benar saja, pada semester I kelas II nilai akademik Nugrah turun drastis.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persis Solo vs Persiba Balikpapan

Kembangkan Potensi Anak

Dari sana, dia mengajarkan Nugrah tentang konsekuensi atas setiap pilihannya. Selanjutnya, Verawati mengarahkan Sang Anak dan kini bisa mengatur waktu untuk belajar dan bermain.

Melalui pola asuh seperti itu Nugrah bisa mengembangkan potensinya sendiri. Verawati mendukung setiap keputusannya selama keputusan itu dapat meningkatkan potensinya. Seperti halnya saat Nugrah meminta les desain grafis kepada pakar desain dan iPad.

Sebelum menyanggupi, Verawati mengajak Nugrah berdiskusi. Dari diskusi itu Verawati mengetahui alasan Nugrah ingin les desain dan meminta iPad. “Tapi saya memberi tahu dia bahwa iPad bukan barang murah. Dia juga saya mintai komitmen memanfaatkan iPad untuk berkarya. Bahkan, saya memberi ultimatum kalau iPad hanya untuk bermain game, dua bulan setelahnya iPad tersebut akan disita dan dikembalikan jika sudah mau benar-benar berkomitmen,” jelas dia.

Baca juga: 7 Film Bertema Hubungan Ibu dan Anak Ini Cocok Ditonton Saat Hari Ibu

Beruntung, Nugrah benar-benar menggunakan fasilitas itu untuk berkarya. Fasilitas tersebut digunakan untuk membuat desain sendiri setelah sebelumnya minta dibelikan aplikasi desain.

Nugrah mendapatkan uang dari usaha merancang desain itu. Hingga suatu ketika dia ingin mengembalikan uang yang digunakan Verawati untuk membeli iPad dan aplikasi. Namun, Verawati menolaknya. Dia mengarahkan Nugrah agar menggunakan uang itu untuk membeli sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas Sang Anak.

Putra semata wayang Mas Jekek, sapaan akrab Bupati Wonogiri itu, ternyata juga cakap menulis buku. Di antara hasil karyanya adalah sebuah buku bertajuk “Unboxing Me: Siapa Bilang Jadi Anak Bupati Selalu Enak” yang diterbitkan Gramedia dan di-launching November lalu.

Baca juga: Sambut Hari Ibu, Kader PDIP Kota Solo Lomba Menghias Tumpeng

Nugrah pun pernah bekerja bareng Solopos dalam program literasi bagi pelajar Festival Ayo Membaca (FAM). Pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Wongiri, Nugrah menjadi juri untuk menilai hasil tulisan peserta yang merupakan anak-anak penyandang disabilitas di Wonogiri.

Pola asuh yang diterapkan Verawati membuatnya Sang Anak memahami kebutuhannya sendiri. “Dari pola asuh ini anak menjadi tahu yang dia butuhkan. Itu yang penting menurut saya. Bukan berarti pola asuh yang saya terapkan ini paling baik. Pada dasarnya karakter setiap anak berbeda,” ucap Verawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya