SOLOPOS.COM - Peragaan busana batik di pendopo Kecamatan Wonosari, Selasa (22/12/2015). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Hari ibu di Gunungkidul diperingati dengan peragaan busana batik

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Puluhan ibu yang merupakan perangkat desa dan warga Wonosari, tampil dalam peragaan busana batik di pendopo Kecamatan Wonosari, Selasa (22/12/2015).

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Mereka tampil dengan ciri khas masing-masing. Peragaan busana ini memiliki kategori batik resmi, batik santai. Sebelumnya juga tampil sejumlah ibu-ibu menggunakan kebaya, serta para bapak yang mengenakan surjan lengkap dengan jarik dan blangkon, serta keris mereka. Berlenggak-lenggok layaknya para peraga busana profesional.

Salah satu peserta, Mei Pujiastuti, Pengurus PKK Desa Karangtengah mengaku partisipasinya dalam peragaan busana kali ini membuatnya gugup.

Pagi itu, ia yang mengikuti kategori batik resmi, memilih padanan batik walang kombinasi parang berwarna hijau tosca dan rok pensil berwarna orange. Dipadu kerudung orange.

“Warna ini membuat saya terlihat segar,” ungkapnya.

Sementara Eka Ariestya, warga Wareng yang memilih menjadikan batik warna coklat orange miliknya sebagai kebaya kutu baru.

“Kutu baru sedang tren saat ini, saya ingin mengeksplorasinya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya