SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember.

Solopos.com, JAKARTA – Banyak cara untuk memperingati hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Salah satunya dengan mengungkapkan dan menunjukkan rasa sayang, cinta dan terima kasih kepada sosok Ibu yang telah banyak berjasa dalam kehidupan pribadi setiap orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak terkecuali dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia menyebut orang tua terutama sosok ibunya sebagai pahlawan dalam kehidupannya yang menjadikan dirinya pribadi yang kuat seperti saat ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ibu, dan juga Bapak bagi saya itu adalah seorang pahlawan. Mereka memiliki kepribadian yang kuat dan sangat demokratis,” ujar Menteri Susi saat ditemui beberapa waktu yang lalu di Jakarta.

Menurut Susi seperti dilansir Kkp.go.id, Selasa (22/12/2015), walaupun kepribadian kedua orang tuanya sangat kuat, namun dirinya bersyukur mereka tidak otoriter seperti orang tua yang biasa memiliki kepribadian seperti itu. Bahkan kedua orang tuanya memberikan kebebasan kepada dirinya untuk menjalankan hidup.

“Orang tua memberikan kebebasan tapi bertanggung jawab. Bertanggung jawab inilah yang dimiliki setiap pribadi dari sosok pahlawan,” tambahnya.

Pahlawan bagi Susi harus dapat memberikan inspirasi bagi orang di sekitar, bangsa dan negara, kelompok, agama dan bahkan lingkungan. Selain itu, sosok pahlawan harus bersedia memberikan hidup, pikiran dan badannya untuk kepentungan banyak orang.

Ada dua pahlawan nasional wanita yang dikagumi olehnya, yaitu R.A Kartini dan Cut Nyak Dien. Kartini dengan pemikiran dan tulisannya yang menunjukkan bahwa dengan keterbatannya itu tidak dapat menghentikan dia untuk memiliki banyak cita-cita, minpi dan banyak hal lain yang ingin diwujudkan. Sementara, Cut Nyak Dien berani dengan memimpin laskar untuk memperjuangkan rakyat Aceh.

“Banyak pahlawan lainnya baik yang bernama ataupun tidak (diakui), baik secara politik dan hal lainnya. Tapi intinya, pahlawan making different (membuat perubahan) untuk orang sekitarnya, kelompok, negara dan bangsa serta agama,” katanya.

Menteri Susi bersyukur dirinya berkesempatan mengenal dan memiliki banyak kawan, baik level tinggi ataupun rendah. Karena siapapun orangnya, terkadang tidak perlu orang besar melainkan orang-orang di sekeliling kita yang dapat memberikan banyak hal yang menjadi contoh untuk bangkit kembali.

Mereka, tambah Susi, kerap memberikan kebaikan, inspirasi, energi dan tenaga untuk terus bersemangat. “Kuncinya luangkan waktu sejenak untuk melihat segala sesuatu yang indah, tulus dan kebaikan. Kalau dapat energi maka bekerja lebih baik dan sukses,” lanjut Menteri Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya