SOLOPOS.COM - Pelaku usaha kuliner Mi Ayam Wajan di Bulusulur, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Heri, 30, tengah menyajikan seporsi mi ayam yang dipesan pembeli, Minggu (14/8/2022). Mi ayam bikinan Heri naik dari Rp9.000/porsi menjadi menjadi Rp10.000/porsi. (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Kenaikan harga tepung terigu secara bertahap membuat sejumlah pengusaha kuliner mesti memutar otak. Sejumlah pengusaha kuliner yang mengandalkan tepung terigu sebagai bahan utama takut menaikkan harga agar tak ditinggal pembeli.

Pemilik usaha kuliner Mi Ayam Wajan di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Heri, 30, mengatakan harga mi gilingan yang dibeli Pasar Ngadirojo telah naik secara bertahap. Harga mi senilai 12.000/kg saat Januari 2022. Harga itu mengalami kenaikan secara bertahap hingga Rp15.000/kg saat Juli 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Begitu harga mi gilingan menjadi Rp15.000/kg, Heri terpaksa menaikkan harga mi ayam bikinannya. Sejak saat itu, harga mi ayam bikinan Heri menjadi Rp10.000. Harga mi ayam sebelumnya senilai Rp9.000 per porsi.

“Biasanya kenaikan harga mi gilingan itu setahun sekali. Ini baru setengah tahun, harganya sudah naik tiga kali. Sebenarnya, tak hanya karena mi naik lalu harga seporsi mi ayam ikut saya naikkan. Selain mi, harga saus dan kecap juga naik [naik senilai Rp6.000],” imbuhnya saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (14/8/2022).

Kenaikan harga mi ayam yang dilakukan Heri berimbas pada turunnya daya beli masyarakat. Saat kondisi normal alias saat mi senilai Rp9.000/porsi, ia dapat menjual 100 porsi dalam sehari. Kini, dia hanya bisa menjual 80 porsi dalam sehari atau menurun 20 persen.

Baca Juga: Harga Mi Instan Disebut akan Naik, Bagaimana Nasib Warmindo?

Pemilik usaha Sate Apose asal Pracimantoro milik Tri Widiyanto, mengatakan kenaikan harga tepung terigu tak terkontrol. Tepung terigu yang dulunya senilai Rp190.000 per sak (berisi 25 kg), harganya sudah mencapai Rp265.000, sejak Januari hingga Agustus 2022.

Padahal, setiap tusuk satai yang ia jual harganya Rp1.000. Meski harga tepung terigu naik, Tru belum menaikkan harga jual satainya. Ia takut peminat usaha kuliner miliknya berkurang.

“Kalau dinaikkan yang membeli turun. Jadi harganya sama saja sih [tidak dinaikkan]. Mosok yo ameh podo rega tusukan daging [Masa kudu sama dengan harga satai daging],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya