SOLOPOS.COM - Prapto, warga Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo menjemur daun tembakau di halaman rumahnya, Rabu (29/8/2012).(Espos/Moh Khodiq Duhri)

Prapto, warga Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo menjemur daun tembakau di halaman rumahnya, Rabu (29/8/2012).(Espos/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN—Kalangan petani tembakau rajangan di Kabupaten Klaten harus gigit jari karena harga komoditas itu anjlok hingga Rp12.000/kg. Pada panen sebelumnya, harga tembakau rajangan bisa mencapai Rp25.000/kg.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Riyanto, seorang petani asal Dusun Bapang, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, mengaku kaget ketika mengetahui harga jual tembakau yang baru dipanennya anjlok drastis. “Tadinya saya sudah mengira-ngira, dengan dua patok sawah, saya akan meraih lebih dari Rp100 juta dari penjualan tembakau. Setelah dikurangi modal dan biaya operasional, saya akan mendapat laba bersih lebih dari Rp60 juta. Namun kalau harganya anjlok jadi Rp12.000/kg seperti sekarang, untung Rp10 juta saja sudah bersyukur sekali,” ujar Riyanto saat ditemui Solopos.com di sela-sela kesibukannya di Klaten, Rabu (29/8).

Riyanto mengakui kualitas tembakau yang dipanennya kali ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, penanaman hingga perawatan tembakau didukung iklim yang memadai. Pada tahun lalu kualitas hasil panen tembakau tidak maksimal karena intensitas hujan tinggi. Tahun lalu banyak petani tembakau yang gagal panen karena tanaman itu membusuk. Akibat sedikitnya produksi, tembakau saat itu dihargai Rp25.000 hingga Rp30.000/kg oleh tengkulak kendati kualitasnya tidak terlalu bagus. “Sekarang semua petani bisa panen tembakau. Kualitas tembakau juga sangat bagus. Tetapi harganya justru anjlok seperti ini,” kata.

Hal senada juga disampaikan Prapto, seorang petani tembakau asal Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo. Menurutnya tingginya hasil produksi tembakau membuat tengkulak menurunkan harga tembau secara drastis. Tengkulak ini, kata Prapto, juga tidak mengambil untung besar karena harga penawaran dari perusahaan rokok juga turun drastis. “Menurut hasil survei sesama petani, harga tembakau di luar Klaten juga relatif sama. Jadi penurunan harga tembakau itu tak hanya di Klaten,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya