SOLOPOS.COM - Dua orang pekerja menaikan boks kayu berisi telur ke bak truk di depan Pasar Bunder Sragen, Minggu (26/12/2021). (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Harga telur di Sragen pada momentum Natal, Sabtu (25/12/2021), tembus di harga Rp28.000-Rp29.000/kg. Harga telur tersebut mulai turun sehari kemudian di harga Rp26.000/kg per Minggu (26/12/2021).

Tingginya harga telur itu disebabkan adanya momentum Natal yang berbarengan dengan adanya distribusi sembako dari bantuan pangan non tunai (BPNT) yang sekarang menjadi Program Sembako di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pedagang yang juga agen telur di Pasar Bunder, Sragen, Ratna, 43, asal Banjarasri, Nglorog, Sragen, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (26/12/2021), menyampaikan harga telur paling tinggi terjadi pada hari H Natal, Sabtu lalu. Dia menyebut harga telur saat Natal itu bisa tembus Rp28.000-Rp29.000/kg.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Karyawan Pertamina Ancam Mogok, Pengamat: Pemerintah Tak Bisa Melarang

“Harga telur sekarang mulai turun di harga Rp26.000/kg. Tingginya harga telur itu terjadi sejak H-7 Natal. Harga awalnya semula Rp15.000-Rp16.000/kg dan naik sampai Rp29.000/kg pada hari H Natal. Naiknya harga telur itu bukan karena Natal tetapi karena perayaan Natal yang berbarengan dengan distribusi Program Sembako dari pemerintah. Permintaan yang banyak saat penyaluran Program Sembako maka membuat barang terbatas sehingga harga tinggi,” jelasnya.

Dia mengatakan merangkaknya harga telur terjadi sejak sepekan terakhir karena sebelumnya harga telur jatuh Rp15.000-Rp16.000/kg. Dia menyebut harga telur normal itu Rp18.000-Rp20.000/kg.

“Tingginya harga telur membuat pasar lesu. Saat harga tinggi tak banyak pembeli. Meskipun saya ngecer pun tak banyak pembeli. Stok barang setiap harinya mencapai empat ton,” ujarnya.

Baca Juga: Tak Perlu Takut Produk Rusak, Ada Garansi Paripurna di Candi Elektronik

Seorang pedagang di Pasar Bunder Sragen, Sarjito, mengatakan banyaknya barang kebutuhan yang harganya melambung membuat para pembeli resah. Sarjito menyebut harga telur itu bisa sampai Rp32.000-Rp34.000/kg di tingkat pedagang eceran. Dia mengatakan harga telur yang tinggi itu terjadi 3-4 hari terakhir.

“Kalau normalnya Rp16.000-Rp17.000/kg. Selain telur, harga minyak juga mahal dan harga cabai juga mahal. Yang resah pembelinya dan yang jual juga susah karena lakunya sedikit. Kalau saya pilih harga murah sehingga daya beli masyarakat tinggi,” katanya.

Dia mencontohkan seperti cabai rawit merah itu yang harganya mencapai Rp86.000/kg. Dia mengatakan pembeli biasanya bisa beli 50 kg tinggal beli 20 kg. “Biasanya kalau eceran bisa beli 1-3 kg karena harga mahal hanya beli ½ kg. Pembeli mengurangi barang yang dibeli supaya uangnya cukup,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya