SOLOPOS.COM - Tahu Tempe goreng. (Shutterstock)

Solopos.com, JAKARTA — Harga tahu dan tempe di pasaran diprediksi mengalami kenaikan pekan depan karena dipengaruhi harga kedelai.

Harga kedelai impor US$1.586 per bushel atau naik 0,62 persen. Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebelumnya melaporkan kenaikan harga kedelai impor di dalam negeri seiring dengan harga kedelai global meningkat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data Kemendag yang dilansir dari Bisnis.com, Sabtu (19/2/2022), harga kedelai pada pekan pertama Februari 2022 mencapai US$15,77 per bushel atau sekitar Rp11.240 per kg.

Baca Juga : Perajin Tahu Tempe Kartasura Belum Naikkan Harga Meski Kedelai Mahal

Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ayep Zaki, mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai disebabkan juga karena ketergantungan

Indonesia terhadap kedelai impor. Sebagai pelaku pertanian sejak 2005, Ayep menegaskan urusan pangan sebaiknya secara maksimal dilakukan sendiri oleh Indonesia.

“Apabila terjadi perlambatan ekonomi di negara tersebut yang disebabkan berbagai hal secara otomatis akan berdampak pula pada negara pengimpor,” ungkap Ayep dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (12/2/2022).

Baca Juga : Dilema Produsen Tahu dan Tempe di Madiun saat Harga Kedelai Meroket

Data yang dihimpun Solopos.com dari hargajateng.org, rata-rata harga kedelai impor Rp13.333 per kilogram pada Sabtu (19/2/2022). Harga kedelai mengalami kenaikan pada Rabu (9/2/2022). Sebelumnya, harga kedelai impor Rp13.166 per kilogram.

Di sisi lain, harga kedelai kuning lokal Rp11.833 per kg pada Sabtu. Sebelumnya, Selasa (8/2/2022) harga kedelai kuning lokal Rp12.000 per kg. Artinya harga kedelai lokal malah mengalami penurunan.

Harga Tahu dan Tempe

Rata-rata perajin tahu dan tempe di Indonesia menggunakan kedelai impor karena berbagai alasan. Oleh karena itu, mereka terdampak kenaikan harga kedelai impor. Seperti dialami perajin tahu dan tempe di Kabupaten dan Kota Madiun, Jawa Timur.

Baca Juga : Tahu Tempe di Boyolali Kian Mini Gegara Harga Kedelai Tinggi

Perajin tahu di Desa Kertobanyon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Juminten, mengatakan harga kedelai saat ini Rp10.850 per kg. Padahal, harga normal kedelai sekitar Rp8.000 per kg. Juminten menyampaikan kenaikan harga kedelai ini tidak langsung terjadi, tetapi bertahap. Harga kedelai naik Rp50 pada Jumat.

Meski harga kedelai naik, dia mengaku tidak bisa mengurangi ukuran maupun menaikkan harga tahu. Ia memilih mengurangi keuntungannya bahkan sekadar modal kembali. “Saya berharap harga kedelai bisa turun. Jadi usaha saya bisa terus berjalan. Takutnya kalau harga kedelai terus naik bisa memberhentikan karyawan. Kedelai ini kan bahan baku utama untuk membuat tahu. Jadi sangat terasa sekali kalau ada kenaikan harga,” kata dia, Jumat (18/2/2022).

Hal senada disampaikan perajin tempe di Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Desi Wulandari. Desi mengatakan harga kedelai impor naik sudah sebulan terakhir. Saat ini harga kedelai tembus Rp11.000 per kg.

Baca Juga : Mendag Sebut Harga Kedelai Naik Dampak El Nina di Amerika Selatan

“Saya menaikkan harga [tempe], dari sebelumnya Rp2.000 per 10 biji menjadi Rp2.500 per 10 biji. Sebenarnya konsumen ya keberatan untuk dinaikkan harganya. Tapi mau bagaimana lagi,” jelas dia, Rabu (16/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya