SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beras (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kenaikan harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru dinilai masih wajar.

Oleh sebab itu, Jateng dinilai belum membutuhkan operasi pasar (OP) beras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disperindag Jateng, P. Edison Ambarura, menyampaikan operasi pasar baru dilakukan apabila kenaikan harga beras mencapai 10%.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun kenaikan tersebut harus terjadi dalam kurun waktu tertentu.

Dia menjelaskan kenaikan harga beras selama ini terjadi secara bertahap meski sudah ada harga beras yang menyentuh Rp10.000 per kilogram (kg).

“Kami akan terus pantau kondisi harga di masyarakat. Kalau harga meningkat signifikan, kami akan berkoordinasi dengan Bulog [Badan Urusan Logistik] untuk melakukan operasi pasar,” ungkap Edison saat ditemui wartawan seusai melakukan sidak di Pasar Legi Solo, Jumat (19/12/2014).

Menghadapi tingginya harga barang komoditas, pihaknya mengimbau masing-masing daerah untuk mengadakan pasar murah.

Hal tersebut untuk menjaga kestabilan harga dan ekspektasi masyarakat.

Dia menuturkan berdasarkan pantauan, kenaikan harga berbagai barang komoditas saat ini masih bisa ditoleransi.

Edison menyampaikan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga kelancaran distribusi dan jumlah stok barang komoditas.

Menurut dia, kelancaran distribusi diperlukan supaya tidak ada permasalahan yang menyebabkan harga melambung.

Selain itu, dia juga mengimbau pedagang untuk tidak mengambil untung terlalu tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya