SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Harga rumah sekunder di Kota Solo khususnya di pusat kota naik drastis sepanjang tahun 2012 ini. Kalangan agen properti memprediksi, kenaikan harga rumah sekunder itu bisa mencapai 50% hingga 100% jika dibandingkan harga tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tren kenaikan harga rumah sekunder ini tidak sama dengan kenaikan harga rumah sekunder yang ada di kawasan perumahan yang hanya berkisar 20% per tahun. Owner Soloproperty.Com, Ajie Atmodiwirjo, menyampaikan rumah sekunder ini banyak dicari kalangan menengah ke atas yang ingin berinvestasi properti.

“Menurut perhitungan kami, harga rumah sekunder saat ini sudah naik berkisar 40% hingga 50% dibanding tahun lalu. Kenaikannya memang cukup tinggi,” kata Ajie, kepada Solopos.com, Rabu (23/5/2012).

Dia mencontohkan, rumah sekunder di pusat kota yang tahun lalu masih bisa diperoleh pada harga Rp1 miliar hingga Rp1,2 miliar per unit kini bisa mencapai Rp1,5 miliar per unit. Kondisi ini diikuti dengan kenaikan harga rumah-rumah baru siap huni.

Seperti di kawasan Mangkubumen, harga rumah bisa menembus Rp950 juta per unit hanya dengan luas 112 meter persegi. Begitu pula rumah di kawasan Penumping yang mencapai Rp900 juta per unit dengan luas tanah hanya 115 meter persegi. “Memang tidak ada standar harga dan tipe untuk rumah sekunder,” kata Ajie.

Permintaan Tak Susut

Meskipun harga rumah sekunder ini naik tajam, tapi permintaan tidak susut. “Saat ini, permintaan rumah sekunder di agen kami naik sekitar 25% dibanding tahun lalu,” kata dia.

Sementara Senior Marketing Royal Property, Tonny Hernanto, menjelaskan saat ini permintaan rumah sekunder dengan harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar per unit cukup diminati. Hanya saja, pasokan rumah dengan harga tersebut sangat minim. Kalaupun ada, lokasinya tidak lagi di pusat kota melainkan di pinggiran kota.

Di pusat kota, harga rumah kebanyakan sudah mencapai lebih dari Rp1 miliar. Harga ini diprediksi sudah naik kisaran 100% dari harga tahun lalu. “Ekonomi masyarakat di Solo makin baik. Mereka lebih senang mencari rumah yang siap huni. Sekarang ini, kami kesulitan untuk mencari rumah dengan harga terjangkau sekitar Rp500 juta hingga Rp1 miliar lantaran pasokannya yang makin terbatas,” kata Tonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya