SOLOPOS.COM - Penjaga stan menawarkan kondominium hotel saat REI Expo di Semarang, Senin (21/3/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, JAKARTA–Harga rumah komersial atau nonsubsidi diprediksi tidak naik pada 2022.

Pengamat properti sekaligus Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit memprediksi kenaikan harga rumah komersial tidak akan terjadi pada tahun ini karena permintaan pasar yang belum pulih.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Harga rumah komersial tidak akan naik tahun ini. Setelah pandemi Covid-19, permintaan rumah masih rendah alias belum pulih,” kata Panangian kepada Bisnis, Selasa (17/5/2022).

Panangian menambahkan bukti belum pulihnya permintaan pasar terhadap rumah terlihat dari upaya pengembang menawarkan berbagai promosi, guna mendongkrak angka penjualan pada saat ini.

Ekspedisi Mudik 2024

“Para pemgembang rumah komersial banyak menawarkan berbagai promosi misalkan cara pembayaran ringan, potongan harga yang menarik, dan juga penawaran suku bunga rendah melalui kerja sama dengan pihak perbankan,” ujarnya.

Baca Juga: Paruh Pertama 2018, Penjualan Rumah Komersial Jateng Turun 10%

CEO IPW (Indonesia Property Watch), Ali Tranghanda memerinci nilai penjualan rumah di Jabodebek dan Banten selama 3 bulan pertama 2022 turun 14,5% dibandingkan dengan 3 bulan terakhir 2021.

Penurunan itu merupakan kelanjutan dari kuartal sebelumnya yang juga mencatatkan penurunan yaitu sebesar 15,7% qtq.

Sejumlah pengembang juga mengaku masih pikir-pikir untuk menaikkan harga rumah pada tahun ini.

Salah satunya, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA). Direktur Ciputra Harun Hajadi menyatakan pihaknya masih akan menahan harga rumah hingga pertengahan 2022 meski harga bahan bangunan melonjak hingga menyebabkan biaya pembangunan komersial meningkat.

Baca Juga: PROPERTI SOLO : Sempat Stagnan, Penjualan Rumah Komersial Tipe Menengah Naik Tajam

“Jika melihat tren kenaikan harga bahan bangunan sekarang, diperkirakan biaya pembangunan properti komersial naik 8% sampai 10%,” kata Harun kepada Bisnis, Selasa (17/5/2022).

Meskipun demikian, menurut Harun, Ciputra akan berusaha menekan harga jual rumah komersial untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Tetapi kita masih usahakan menekan harganya di tengah pandemi ini agar banyak orang membeli rumah produk Ciputra tanpa harus terkena kenaikan,” ujarnya.

Harun menyatakan pihaknya baru akan mempertimbangkan penyesuaian harga rumah setelah pertengahan tahun 2022.

“Memang akan ada penyesuaian, tetapi kemungkinan penyesuaiannya setelah pertengahan tahun karena menahan harga sangat sulit dilakukan,” tuturnya.

Baca Juga: PERUMAHAN DI JOGJA : Rumah Bersubsidi Lebih Banyak daripada Rumah Nonsubsidi

Sebelumnya, pengembang mengeluhkan kenaikan harga material bangunan seperti semen, besi, baja, alumunium dan tembaga di pasar global akibat perang Rusia dan Ukraina.

Hal itu disampaikan, Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida. Totok mengatakan kenaikan harga material bangunan tidak hanya akan berdampak pada kenaikan rumah subsidi, tetapi juga segmen nonsubsidi.

“Rumah nonsubsidi juga akan naik, tapi besarannya tergantung pasarnya seperti apa nanti,” ujar dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pengamat Prediksi Harga Rumah Komersial Tak Naik di 2022, Ini Alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya