SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Hingga saat ini pemerintah masih menghitung besaran potensi kenaikan harga pupuk (urea) subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010. Namun, pemerintah telah menghitung jika harga pupuk mengalami kenaikan hingga 50% dari harga eceran tertinggi (HET) saat ini Rp 2200 per kg maka dampaknya tidak signifikan bagi para petani.

“Kalaupun naik 50% maka tambahan biayanya untuk satu hektar hanya Rp 150-200 ribu. Asalkan pemakaian pupuk untuk satu hektar lahan tidak lebih dari 250 kg,” kata Menteri Pertanian Suswono di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/3).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikatakannya, meski harga pupuk naik, petani masih bisa menerima kelebihan dari adanya kenaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering giling (GKG) sebesar 10%.

Ia menjelaskan, jika dalam satu hektar petani bisa menghasilkan 5 ton GKG maka penghasilan tambahan yang diperoleh petani mencapai Rp 1,2 juta. Dengan asumsi kenaikan pupuk sebesar 50% atau Rp 200 per hektar maka petani masih mengalami kelebihan Rp 1 juta.

“Struktur biaya pupuk itu 7%,” katanya.

Ia menambahkan, jika pemerintah tidak menaikan harga pupuk maka masih dibutuhkan tambahan subsidi sebesar Rp 8 triliun. Padahal saat ini jumlah subsidi pupuk tahun 2010 (APBN 2010) sekitar Rp 11,9 triliun. Angka ini jauh lebih rendah, setelah dipangkas hingga Rp 6 triliun lebih dibandingkan dengan tahun 2009 lalu.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menambahkan, sampai saat ini pemerintah belum memutuskan berapa besaran kenaikan harga pupuk . Ia menegaskan, kenaikan harga pupuk bisa berfungsi untuk mencegah distorsi harga yang terlalu jauh antara harga pupuk subsidi dengan harga pasaran yang mencapai  pasaran Rp 4000-5000 per kg.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya