Solopos.com, SOLO – Pemerintah diminta dapat mengatur harga rumah agar tidak terus mengalami kenaikan. Sejumlah alasan mengemuka terkait penyebab harga properti yang terus naik.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengatakan harga rumah selalu dikendalikan oleh pengembang swasta sejak dulu. Di sisi lain pengembang swasta meminjam uang dari bank.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Jadi sudah pasti harga properti akan naik terus setiap tahun. Kecuali pemerintah bisa mengendalikan harga tanah melalui bank tanah,” ujarnya seperti dilansir dari Bisnis.com, Senin (24/10/2022).
Menurutnya, pemerintah terlalu membiarkan swasta membebaskan lahan begitu besar dengan konsep kota baru dan akhirnya membuat harganya melambung tinggi berkali-kali lipat. Di samping itu, jumlah orang yang belum memiliki rumah terus bertumbuh. Ditambah dengan kenaikan penduduk di Indonesia setiap tahunnya.
“Kondisi-kondisi ini akhirnya membuat Pemerintah tidak mampu menyelesaikan persoalan [harga properti yang terus naik] tersebut,” ucapnya. Selain itu, kenaikan harga rumah juga dikarenakan harga bahan bangunan yang mengalami kenaikan di atas tingkat inflasi setiap tahun.
Dia menilai, terdapat upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah agar harga properti seperti rumah bisa terjangkau yakni pemerintah harus punya bank tanah yang bisa menyediakan tanah bagi pengembangan rumah MBR. Pemerintah pun harus menekan tingkat suku bunga sampai 7 persen per tahun.
“Pemerintah harus membuat kebijakan tenor KPR hingga 30 tahun bahkan sampai dengan 40 tahun,” usulnya menyikapi harga properti yang terus naik dari tahun ke tahun.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Harga Rumah Terus Mengalami Kenaikan, Ini Kata Pengamat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
