SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan Minyakita. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tengah mempersiapkan operasi pasar guna mengatasi persoalan kenaikan harga minyak goreng subsidi, Minyakita. Harga Minyakita di sejumlah pasar di Surabaya diketahui saat ini naik atau tidak sesuai dengan HET yang tertera di kemasan.

Dalam kemasan Minyakita 1 Liter, tertera harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng subsidi itu Rp14.000. Meski demikian, di Surabaya, banyak yang menjual Minyakita kemasan satu liter dengan harga Rp16.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau harga ecerean tertinggi lebih tinggi, kami sudah persiapkan skema mengatasi hal itu. Dinas Koperasi akan koordinasi dengan Disperindag Jawa Timur untuk melakukan operasi pasar,” kata Wali Kota Surabaya, Sabtu.

Untuk itu, Wali Kota Eri meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya berkoordinasi bersama Dinas Perdagangan (Diperindag) Provinsi Jawa Timur untuk menggelar operasi pasar.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pantauan di Pasar Tambahrejo Surabaya, Minyakita sudah sulit ditemukan.

Seorang pedagang setempat, Munani, mengatakan minimnya pasokan Minyakita sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Kelangkaan menyebabkan adanya kenaikan harga produk tersebut.

“Barang sulit memang, sudah hampir dua bulanan. Jualnya sekarang Rp16.000, sebelumnya memang Rp14.000, naik-naik terus,” kata Munani.

Munani mengaku, kenaikan harga di atas ketentuan pemerintah berdampak pada turunnya minat masyarakat untuk melakukan pembelian produk subsidi itu. Masyarakat saat ini cenderung beralih ke merek minyak goreng lain, lantaran harga yang masih terjangkau.

“Ini masih ada tetapi menghabiskan stok, sejak dua pekan. Tidak ada yang beli. Orang-orang pindah beli merek lain lebih murah, aku ambil Rp14.000, jualnya Rp14.500,” ujar dia pula.

Hal senada juga diutarakan oleh Fatimah, pedagang di Pasar Pucang Anom. Dia mengatakan, Minyakita sudah sulit ditemukan sejak dua bulan lalu. “Langka produknya, sudah dua bulan. Saya tidak jual sama sekali,” kata Fatimah.

Fatimah menyebut pemerintah memang menetapkan HET Minyakita di angka Rp14.000. Meski demikian, harga itu mengalami peningkatan menyusul kenaikan harga di tingkat distributor.

“Kemarin kulakan Rp12.500 dijualnya Rp15.000, beda sama tag [kemasan] harga. Kulaknya [pembelian dalam jumlah besar] Rp17.800, makanya tidak jual. Sekarang orang beli merek lain,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya