SOLOPOS.COM - Pedagang ayam krispi menunggu pembeli di lapaknya yang berada di seberang Pasar Srago, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Rabu (19/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Mahalnya harga minyak goreng membuat pedagang gorengan dilematis. Kondisi itu diperparah harga tepung terigu yang belakangan juga merangkak naik.

Salah satu pedagang gorengan di Pasar Srago, Mojayan, Klaten Tengah, Sularso, 61, mengatakan saat ini harga eceran minyak goreng curah di pasar tradisional Rp19.500 per kg dan sudah bertahan selama sebulan terakhir. “Sebelumnya harga minyak goreng curah Rp19.000 per kg. Kalau normal ya kisaran Rp14.000 per kg,” kata Sularso saat ditemui Solopos.com di Pasar Srago, Rabu (19/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sularso menjelaskan dalam sehari dia membutuhkan 10 kg minyak goreng curah. Sejak harga minyak goreng naik, Sularso mulai menaikkan harga gorengan yang dia jual. Namun, dia memilih hanya menaikkan harga gorengan Rp100 per biji. Jika semula harga gorengan Rp600 per biji menjadi Rp700 per biji. “Tidak saya naikkan tinggi-tinggi karena khawatir justru gorengan tidak laku,” kata Sularso.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Klaten Masih Rp21.000 per Liter, Pedagang Pusing

Harga minyak goreng yang tak kunjung turun ditambah harga tepung terigu yang merangkak naik dalam dua pekan terakhir. Kondisi itu kian membuat Sularso bingung. “Harga gandum dari Rp163.000 per sak [ukuran 25 kg] menjadi Rp178.000 per sak dan naiknya dua pekan ini,” kata dia.

Sularso mengaku hingga Rabu harga minyak goreng masih stabil mahal. Dia juga mengaku belum ada operasi pasar terkait minyak goreng. “Harapannya harga minyak goreng normal lagi. Paling tidak pada harga Rp14.000 per kg,” jelas dia.

Pedagang ayam krispi di Pasar Srago, Yatino, 62, juga mengaku harga minyak goreng hingga Rabu masih stabil mahal. Saat ini harga minyak goreng curah masih berada pada kisaran Rp19.000 per kg. Sementara, Yatino dalam sehari membutuhkan 5 kg hingga 6 kg minyak goreng.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Meroket, Disdagkop & UKM Klaten Gelar Operasi Pasar

Dia juga menjelaskan harga tepung terigu naik dalam dia pekan terakhir. Jika sebelumnya Rp150.000 per sak ukuran 25 kg, kini mencapai Rp187.000 per sak.

Naiknya harga bahan baku untuk jualan itu membuat Yatino dilematis. Hingga kini, dia memilih tak menaikkan harga jual ayam krispi buatannya. Senada dengan Sularso, Yatino enggan ayam krispi bikinannya tak laku setelah harga jual dinaikkan.

“Kondisinya serba salah. Kalau harga dinaikkan pelanggan pada lari, kalau tidak harga-harga bahan baku sudah naik. Sementara ini memilih bertahan dulu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya