SOLOPOS.COM - Penjual mentho di Pasar Sunggingan Boyolali, Fitra Yulianto, 25, menggoreng mentho di lapaknya pada Selasa (22/3/2022). Ia mengaku mengecilkan ukuran mentho dan menaikkan harga menjadi Rp1.000 per biji. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pedagang jajanan khas Boyolali, mentho dan aneka gorengan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menjerit karena harga minyak goreng di pasaran naik.

Ada penjual gorengan yang memilih mengambil untung sedikit. Ada juga penjual mentho yang memilih mengecilkan ukuran makanan yang dijual. Salah satu pedagang di Pasar Sunggingan, Boyolali, Sumarti, 50, mengatakan ia mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng untuk berjualan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang susah cari minyak goreng. Langka dan susah dijangkau. Situasi seperti ini membuat saya pusing sekali. Sekarang saya dagangnya ya sehabisnya minyak goreng,” ungkap dia saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga : Curhat Bakul Gorengan di Karanganyar, Harga Minyak Goreng Kemasan Mahal

Selain susah dicari, Sumarti mengungkapkan harga minyak goreng kemasan naik dua kali lipat. Ia mengungkapkan harga minyak goreng per liter hanya berkisar Rp12.500 dulu, tapi kini minyak goreng kemasan mencapai Rp24.000 per liter.

Walau harga naik, Sumarti memilih untuk tidak menaikkan harga gorengan. Sejak awal berjualan, ia mematok harga Rp1.000 per gorangan karena ukuran gorengan bikinannya lebih besar daripada gorengan umumnya. Ia mengaku tidak bisa mengecilkan ukuran gorengan.

“Kalau dinaikkan pembeli enggak mau. Nanti pembeli lari bagaimana? Ukuran gorengan juga tetap. Yang dikecilin perutnya yang jualan. Mending untung sedikit tapi pelanggan tetap. Tidak apa-apa lah saya seperti kerja bakti,” jelasnya.

Baca Juga : Sakti! Bakul Gorengan di Magelang Ini Balik Masakannya Dengan Tangan

Untuk meminimalisir kerugian, Sumarti mengaku menggoreng gorengan sedikit demi sedikit. Ia akan menggoreng lagi jika gorengannya telah habis. Dia tidak berani menggoreng dalam jumlah banyak seperti dulu karena takut jika gorengannya tidak habis dan merugi. “Saya mau kerja apa kalau enggak jualan gorengan? Kerja hanya ini, ladang enggak punya. Ya bisanya hanya berjualan gorengan,” ungkap dia.

Ukuran Mengecil

Sumarti memprediksi harga sejumlah komoditas termasuk minyak goreng akan naik menjelang Ramadan dan Lebaran 2022. Namun ia berharap kenaikan harga tetap masuk akal. Ia menyebut kenaikan harga minyak goreng saat ini termasuk gila-gilaan. “Saya tetap berharap harga minyak goreng bisa diturunkan biar saya sebagai penjual gorengan tidak susah-susah banget,” harap ia.

Baca Juga : Bakul Gorengan di Klaten Curhat Sepi di Facebook, Hasilnya Luar Biasa!

Penjual mentho, jajanan khas Boyolali, yakni Fitra Yulianto, 25, yang ditemui Solopos.com di Pasar Sunggingan Boyolali, mengaku hanya bisa memperkecil ukuran mentho dan menaikkan harga. Langkah itu diambil karena dampak dari harga minyak goreng naik dan langka.

“Pas awal-awal minyak goreng naik saya hanya memperkecil ukuran. Harga tetap Rp800 per mentho. Dulu ada yang lebih besar, saya kasih harga Rp1.000. Tapi sekarang ini, ukuran yang kecil harganya Rp1.000,” ungkap dia.

Baca Juga : Peluang Bisnis: Kuy! Tangguk Omzet Gorengan Nan Menggiurkan

Ia mengaku kesulitan mencari minyak goreng di pasar. Ia mengungkapkan tidak setiap hari mendapatkan minyak goreng. “Kalau ada saya langsung beli dua jeriken, kalau enggak ada ya nanti saya beli yang kemasan. Tapi kemasan juga langka di pasar. Intinya saya cari sampai ketemu,” jelas Fitra.

Fitra berharap masalah harga minyak goreng dapat segera diatasi. Ia juga menginginkan harga minyak goreng bisa stabil dan mudah didapatkan, terutama kemasan jeriken 17 kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya