SOLOPOS.COM - Pengunjung salah satu pusat perbelanjaan di Solo melihat-lihat stok minyak goreng, Jumat (29/10/2021).(Ika Yuniati/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta pemerintah melakukan intervensi sebagai respons atas pergerakan harga minyak goreng. Tata niaga yang belum berubah dinilai tak banyak membenahi harga yang tersegmentasi.

“Mau curah atau kemasan, selama pola produksi dan distribusi masih sama kita tidak akan bisa kendalikan harga,” kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri, Senin (8/11/2021).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, Abdullah menilai harga minyak goreng di dalam negeri seharusnya bisa diintervensi. Harga minyak goreng di atas acuan sendiri telah dirasakan pedagang dalam 6 bulan terakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta akan Terapkan Penuh Face Recognition Tahun Depan

“Jadi tidak ada masalah apakah minyak itu curah atau tidak, tetapi yang perlu ditindak sekarang bagaimana pemerintah intervensi ke para perusahaan produsen agar harga bisa turun,” katanya seperti dilansir Bisnis.

Abdullah mengemukakan bahwa sebagian besar minyak goreng yang beredar masih dalam bentuk curah. Berbeda dengan minyak goreng dalam kemasan, dia tak memungkiri jika harga minyak goreng curah lebih fluktuatif.

Baca Juga: ShopeePay & McDonald’s Perkuat Kolaborasi di ShopeePay 11.11 Big Deals

“Di banyak lokasi sudah menyentuh Rp18.000 sampai Rp19.000 per liter. Kami sudah rasakan harga di atas HET dalam 6 bulan terakhir dan dua minggu terakhir naik sangst signifikan,” katanya.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemensag Isy Karim mengatakan bahwa harga minyak goreng curah cenderung lebih murah daripada kemasan. Namun harga minyak goreng curah cenderung berfluktasi mengikuti harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) internasional.

“Di sisi lain minyak goreng kemasan mempunyai kemampuan untuk simpansehingga ketersediaannya dapat dikendalikan,” kata Isy Karim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya