SOLOPOS.COM - Minyak goreng (freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo terus memantau perkembangan implementasi minyak goreng murah di Sukoharjo sejak awal penetapan pada awal Februari 2022. Hingga Selasa (8/2/2022), harga minyak goreng masih belum sesuai aturan dan justru stok di pasaran dikeluhkan semakin menipis.

Perihal pantauan kondisi harga minyak goreng tersebut diungkapkan oleh Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Bambang Eka Pujiana, ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (8/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan selama tiga hari terakhir, stok minyak goreng murah di Sukoharjo masih belum ditemukan. Selain itu, dia juga menemukan stok minyak goreng secara keseluruhan di toko modern dan pasar tradisional justru semakin menipis.

Baca juga: Terungkap! 4 Perusahaan Besar Memonopoli Pasar Minyak Goreng

“Sampai saat ini kami tidak menemukan adanya minyak goreng murah. Itu berlaku di semua pasar tradisional dan toko modern. Kami menyayangkan itu semua karena seharusnya sejak awal Februari 2022 itu harus sudah ada karena ini menyangkut kebutuhan pokok masyarakat,” jelasnya.

“Selain itu, di toko modern distribusi minyak goreng juga tidak merata. Walaupun stoknya ada, tapi itu yang merek mahal, dan semakin menipis jumlahnya. Paling hanya satu sampai dua karton setiap tokonya,” beber dia.

Pedagang Pasar Tradisional Kesulitan

Bambang juga mengatakan hasil monitoring lainnya menunjukan penyebab stok yang semakin sedikit lantaran distributor yang tak pernah muncul di pasar seperti biasanya. Sehingga, pedagang di pasar tradisional kesulitan untuk memperoleh minyak goreng untuk dijual.

Baca juga: Pedagang di Sukoharjo Sambat Minyak Goreng Murah Belum Masuk Pasar

Sampai saat ini Bambang mengaku tidak bisa mengintervensi kondisi tersebut dan hanya bisa memantau. Hasil pemantauan tersebut nantinya akan dikumpulkan untuk dilaporkan kepada Pemprov Jateng yang kemudian akan dilaporkan ke pemerintah pusat.

“Jujur saja kami tidak bisa intervensi. Ini kami melaporkan kondisi di pasar ke Pemprov Jateng. Begitu juga daerah lain. Nanti akan dikumpulkan untuk dilaporkan kembali ke pemerintah pusat soal kondisi yang tidak sesuai harapan ini. Kami harap akan segera ada solusinya,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya