SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang di Pasar Boyolali, Sukamti, 58, mengepak minyak goreng curah di lapaknya, Jumat (3/6/2022). Ia mengungkapkan harga minyak goreng curah di lapaknya naik karena harganya naik. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya terus mengendalikan harga minyak goreng curah agar mencapai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 hingga Rp15.000.

Menurut Luhut, realisasi distribusi di lapangan merupakan kunci pengendalian harga yang baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di wilayah Banten dan Jawa Tengah (Jateng) memberikan contoh yang baik karena harga minyak goreng sudah mendekati HET.

Hal tersebut lantaran distribusi dari produsen ke distributor 1, distributor 2 hingga ke pengecer berjalan lancar.

Ekspedisi Mudik 2024

Meskipun demikian, Luhut mengungkapkan pihaknya masih menemukan oknum-oknum yang nakal di beberapa wilayah.

Baca Juga: Kemendag Terus Genjot Ketersediaan Minyak Goreng Melalui MGCR

Salah satunya di Jakarta, di mana harga minyak goreng curah masih tinggi, karena diduga ada penimbunan dan pendistribusian yang tidak sesuai.

“Hal berbeda terjadi di Jakarta karena harga lebih tinggi dibandingkan harga HET. Hal ini terjadi karena rasio barang yang diterima dari pengecer menurun drastis,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual di kanal YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Minggu (5/6/2022).

Luhut juga menemukan kasus lain di wilayah Jawa Barat (Jabar), di mana tidak ada masalah dalam sisi distribusi, namun harga di lapangan masih tinggi.

Menurut dia, hal tersebut lantaran ada praktik monopoli oleh distributor. “Meski barang telah didistribusi hingga ke pengecer, perusahaan-perusahaan distributor 2 dimiliki oleh satu orang. Praktik ini menyebabkan pasokan dan harga rentan untuk dimanipulasi, sehingga realisasi harga di masyarakat masih tinggi. Sekarang secara bertahap sudah mulai kita tindak, sudah mulai kita lihat indikasi terus membaik,” papar dia.

Hal yang berbeda terjadi di wilayah Sumatra Utara (Sumut), di mana pihaknya menemukan bahwa minyak goreng yang seharusnya keluar dari pihak produsen ke distributor justru kembali ke produsen.

Baca Juga: Terungkap, Ada Minyak Goreng Curah Diubah jadi Premium dalam Kemasan

“Dia berputar kembali, minyak goreng curah tersebut kemungkinan dikemas dalam kemasan premium dan dijual mengikuti harga premium,” katanya.

Luhut pun menegaskan pihaknya akan menindak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Dia juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir di tengah masa transisi yang berlangsung. Berbagai masalah yang terjadi di lapangan adalah pembelajaran. Kami juga ke depan akan mengaktifkan semua sistem digitalisasi masuk ke PeduliLindungi. Setiap gerakan akan terpantau digital,” katanya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Harga Minyak Goreng Curah Tinggi di Jakarta dan Jabar, Luhut: Masih Ada Oknum Nakal

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya