SOLOPOS.COM - Para pegawai Pemkab Boyolali membeli dagangan wortel petani Selo, Rabu (23/2/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan petani wortel asal lereng Gunung Merapi dan Merbabu wilayah Selo, Boyolali, menggelar aksi di jalan depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Rabu (23/12/2022) pagi, untuk memprotes sulitnya menjual hasil panen wortel mereka. Para petani menjual wortel tanpa menentukan harga kepada warga Boyolali.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, para petani wortel asal Selo tersebut datang dengan enam mobil bak terbuka, terdiri satu mobil berisi pengeras suara dan lima pikap mengangkut wortel wortel. Dengan pengeras suara, mereka meneriakkan menjual gratis wortel mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada beberapa spanduk yang terbentang dengan tulisan aspirasi para petani asal Selo seperti “Ketimbang Didol Murah, Luwih Becik Digawe Sodakoh (Daripada dijual murah, lebih baik untuk sedekah); Petani Wortel Selo Memanggil; dan Save Petani Selo.

Baca juga: Wortel Produksi Tawangmangu Menggelinding Sampai Jauh

Terpantau, para pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan kantor dinas sekitarnya pun membeli wortel yang dibawa oleh para petani tersebut. Para pegawai terpantau membayar wortel yang dikemas lima kilogram tiap satu bungkus.

Menghambat Jual Beli

Beberapa perwakilan dari petani wortel kemudian diajak berdiskusi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Joko Suhartono. Setelah hampir satu jam berdiskusi, perwakilan petani wortel pun keluar dari kantor.

“Kami tidak punya inisiatif untuk aksi demo atau orasi. Kami hanya ingin jualan karena hasil panen kami yang melimpah di wilayah Selo, kalau kami jajakan di wilayah kami sendiri tidak habis. Kami punya inisiatif mau kami jajakan di wilayah Kota Boyolali. Wortel kami sudah sangat banyak, kenapa harus ada wortel dari luar daerah yang masuk ke Jawa. Itu bisa menghambat jual beli hasil panen kami,” kata salah satu perwakilan petani wortel, Widodo, seusai berdiskusi dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boyolali.

wortel selo
Petani dari Selo menunjukkan wortel yang mereka jual di depan Dinas Ketahanan Pangan Boyolali Rabu (23/2/2022). (Solopos-Ni’matul Faizah)

Widodo mengatakan harga jual wortel hanya Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram. Walau dengan harga rendah, Widodo mengaku tetap kesulitan menjual wortel.

“Misalnya kami panen 60 kilogram, tengkulak menyuruh kami untuk panen seminggu lagi. Padahal kami punya panen berton-ton. Harganya merosot karena ada wortel dari luar Jawa. Dulu, biasanya perkilo di atas Rp3.000, biasanya Rp4.000 hingga Rp5.000. Sedangkan sekarang, wortel kami seribu aja nggak laku,” ungkap Widodo.

Baca juga: Ini Upaya Disdagperin Boyolali Cegah Kelangkaan Minyak Goreng & Kedelai

Menurut Widodo, para petani asal Selo yang ikut berjualan wortel di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali berjumlah 30 orang. Mereka membawa dua ton wortel.

“Wortelnya kami jual secara sukarela. Kalau ada yang beli ya bayar seikhlasnya, kalau nggak ada yang beli ya buat sodakoh nggak apa-apa,” kata dia.

Sementara itu, Kepada Dinas Ketahanan Pangan, Joko Suhartono, mengatakan Dinas Ketahanan Pangan akan menindaklanjuti permasalahan petani wortel Selo.

“Tindak lanjut dari Dinas Ketahanan Pangan ada pendampingan pascaproduksi, kami siap bantu. Kalau harus dijual lewat web juga siap. Kami siap memberikan informasi ke daerah lain loh kami ada wortel banyak, ayo dibeli, Ada juga gerakan ASN [aparatur sipil negara] beli wortel, kalau diperbolehkan siap, kalau tidak ya nggak apa-apa,” kata dia.

Baca juga: Relawan Kereto Jowo Kanoman Boyolali Pikul Keranda hingga Ngecor Jalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya