SOLOPOS.COM - Ilustrasi kenaikan harga telur (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Harga sembakodi Solo mengalami revisi tajam. Utamanya harga telur dan harga ayam ras.

Solopos.com, SOLO Menipisnya pasokan telur ayam ras dan daging ayam ras memicu lonjakan tajam harga kebutuhan pokok itu. Tingginya harga telur ini bahkan melebihi harga saat Lebaran dan Hari Natal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemilik Toko Semi di Pasar Legi Solo, Untung Suwiro, menyampaikan harga telur kini Rp19.400/kg. Harga kebutuhan pokok tersebut sedikit lebih rendah jika dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai Rp20.000/kg. Harga tersebut termasuk tinggi, mengingat harga normal telur ayam ras berada di kisaran Rp15.000/kg-Rp16.000/kg. Bahkan saat menjelang Lebaran lalu, harga telur ayam ras hanya Rp18.000/kg.

Dia menuturkan naiknya harga telur ayam ras ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Menurut dia, beberapa waktu lalu banyak peternak yang rugi sehingga ada yang sampai gulung tikar sehingga pasokan di pasar menjadi berkurang. Oleh karena itu, meski saat ini permintaan dari konsumen menurun, harga kebutuhan pokok itu masih tetap tinggi.

“Beberapa waktu lalu permintaan cukup tinggi karena ada libur panjang akhir tahun dan banyak orang yang punya kerja. Permintaan pasar saat ini menurun tapi harga tetap tinggi karena pasokan yang terbatas dan beberapa diantaranya dikirim ke luar kota, seperti Jakarta,” ujar Untung saat ditemui wartawan yang menanyakan harga sembako di tempat usahanya, Rabu (14/1/2015).

Pemilik Toko Argo Farm, Ny. Freddy, mengaku penjualannya kali ini mengalami penurunan hingga 25% dari biasanya. Diakuinya pasokan tetap sama yakni kisaran 150-200 kotak setiap harinya dimana satu kotak berisi 15 kg telur ayam ras. Telur tersebut dikirim ke berbagai kota di Soloraya. Pada Rabu, harga jual telur ayam ras senilai Rp19.700/kg, turun Rp300/kg dari Selasa (13/1/2015). Dia menyampaikan saat ini pasokan sangat minim karena permintaan untuk keluar kota tinggi.

Salah satu pedagang eceran di Pasar Legi, Maryani, menyampaikan saat ini menjual telur ayam ras senilai Rp21.000/kg. Tingginya harga tersebut membuat permintaan menjadi sepi, sehingga pihaknya mengurangi pasokan dari sebelumnya delapan kotak telur menjadi enam kotak.

Setali tiga uang, harga daging ayam ras pun melonjak tajam menjadi Rp30.000/kg dari sebelumnya Rp24.000/kg. Salah satu penjual daging ayam ras di Pasar Gede, Haryanti, menuturkan saat libur Natal, harga daging ayam ras hanya Rp27.000/kg. Minimnya pasokan dinilai menjadi penyebab naiknya harga daging ayam. Akibatnya daya beli masyarakat menjadi trun.

“Biasanya saya sehari bisa menjual dua kuintal daging ayam ras dalam sehari tapi saat ini hanya menjual sekitar satu kuintal jadi turun sekitar 50%,” paparnya.

Hal yang sama juga dialami Sri Suwarni. Dia mengaku bisanya menjual dua kuintal daging ayam ras selama sehari. Tapi saat ini hanya menjual sekitar 80 kg per hari. Menurut dia, tidak hanya penjualan secara eceran yang menurun tapi juga pemesanan untuk katering maupun rumah makan pun turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya