SOLOPOS.COM - Suasana Rapat Terbatas Masalah Ketahanan Pangan (27/1/2015) di Kantor Presiden, Jakarta.(Setkab.go.id)

Harga kebutuhan pokok di Indonesia rupanya lebih tinggi dari beberapa negara tetangga.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, harga pangan kita masih mahal dibandingkan negara-negara yang lain. Harga pangan kita berada dalam peringkat yang lebih tinggi dibandingkan negara yang lain seperti Filipina, Tiongkok, Kamboja, India, Thailand, maupun Vietnam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden mengingatkan, tingginya harga pangan itu harus disikapi dengan hati-hati, karena 81 persen penduduk kita adalah net konsumen beras.

“Artinya kenaikan harga pangan akan memukul 81 persen jumlah penduduk kita. Dan makanan menyumbangkan 73 persen garis kemiskinan kita. Ini hati-hati betul,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat terbatas masalah kebijakan pangan, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2016) sore.

Presiden mengingatkan, pangan sangat penting di dalam kualitas hidup masyarakat karena data menunjukan, 35 persen kependekan, kasus stunting balita Indonesia termasuk lima yang terburuk.

Presiden juga menyampaikan, tadi pagi dirinya juga mendapatkan data bahwa kenaikan harga pangan dimulai 2011-2014-2015 sudah mencapai hampir 70 persen. “Ini hati-hati,” ujarnya seperti dilansir Setkab.go.id.

Presiden menegaskan, harus betul-betul dicermati, sehingga harga bisa kita kembalikan pada harga-harga yang normal.

Oleh sebab itu, langkah komprehensif memperbaiki permintaan, memperbaiki suplai, memperbaiki rantai-rantai perdagangan, sistem data dan informasi pertanian harus betul-betul komprehensif dan betul-betul valid.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya