SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Ikan Balekambang, beberapa waktu lalu. (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO -- Pasar Ikan Balekambang Solo yang hanya buka di malam hari kini banyak dikunjungi masyarakat yang ingin kulak atau sekadar membeli satu dua kilogram ikan air tawar maupun laut.

Banyak pengunjung njujuk ke Pasar Ikan Balekambang untuk berburu ikan segar karena harganya dinilai lebih murah ketimbang di pasaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satu pedagang ikan di Pasar Balekambang Solo asal Jepara, Ahmad Nur Aji, mengakumendatangkan ikan sebanyak dua ton setiap harinya dari Jepara ke Solo.

Baca juga: Jadi Wisata Belanja Ngehits, Ini Loh Sejarah Berdirinya Pasar Ikan Balekambang Solo

Ikan sebanyak itu nyaris habis setiap harinya. Jika pun tersisa, jumlah ikan tinggal sedikit.

Aji meraup untung yang lumayan dengan berjualan ikan sampai ke Solo. Meski dikenal murah, harga ikan jualannya sudah diperhitungkan.

“Sudah saya hitung termasuk ongkos transportasinya ke sini. Sini boleh dibilang pasar grosir, jadi ya harus murah lah. Semuanya laku [ikan]. Antusiasme konsumen terhadap pasar ikan ini sangat tinggi. Baru tiga bulan pasar ini, transaksinya sudah seperti pasar yang sudah berdiri tahunan,” tutur dia, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ramai Lagi, Ini 5 Fakta Tersembunyi dari Pasar Ikan Balekambang Solo

Hal serupa diungkapkan pedagang ikan lainnya di Pasar Balekambang Solo, Riki Setiawan. Menurutnya, harga ikan yang dijualnya dinilai konsumen lebih murah ketimbang di tempat lain.

“Ya, banyak yang nyari gurame, nila, udang, dan cumi-cumi,” jelas dia.

Diketahui, Pasar Ikan Balekambang yang sempat mati suri kini kembali dihidupkan sejak Februari lalu. Pasar yang buka mulai pukul 19.00 WIB itu menjadi jujugan para pedagang ikan untuk kulakan serta menjadi destinasi wisata belanja baru.

Harga Bakul dan Ecer Berbeda

Pengelola Pasar Ikan Balekambang, Joenet Novianto, mengatakan beragam jenis ikan air laut maupun tawar ada di pasar ini. Mulai dari gurita, udang, cumi, kepiting, bakau, baby hiu, emas belanak, pari, patin, gurame, nila, pari, bandeng, tongkol, dan sebagainya.

“Konsumennya terbagi menjadi dua, yakni pedagang ikan untuk kulakan dan konsumen/pembeli biasa. Konsumen umum paling belinya sekilo [kilogram] dua kilo, atau kurang dari itu. Tentu harganya berbeda antara bakul dengan pembeli biasa,” ujar dia.

Joenet menambahkan banyak faktor yang mendukung pasar ikan ini menjadi magnet wisata belanja baru di Solo. Alasannya adalah mulai dari, jenis ikan air laut dan tawar yang cukup beragam, harga yang terjangkau, hingga kualitas ikan yang segar. Setidaknya sebanyak 30 ton ikan segar dijual di pasar ini setiap harinya.

Baca juga: Awas Kebakaran! Begini 7 Cara Cegah Korsleting di Rumah Anda

Harga ikan yang lebih murah dari pasaran ini lantaran pengelola berani mendatangkan pedagang ikan kakap langsung dari asalnya, seperti dari kawasan pantai utara (Pantura) Jepara, Rembang, Demak, Rembang, Kendal, Gresik, Lamongan, hingga Banyuwangi dan Pacitan.

Setidaknya ada 25 pedagang berjualan di Pasar Balekambang Solo. Mereka menggunakan pikap yang membawa muatan ikan segar setiap harinya ke Solo.

Berdasarkan pantauan , harga ikan dan jenisnya sangat bervariasi. Misalnya, untuk udang mulai dari Rp60.000-Rp100.000 per kg. Sedangkan harga mulai dari Rp60.000 - Rp75.000/kg. Harga ikan patin mulai dari Rp18.000 - Rp20.000, kakap merah Rp60.000 per kg, dan kakap putih Rp55.000 per kg.

Selain itu, ikan bandeng harganya mulai dari Rp28.000-Rp35.000 per kg , gurame Rp28.000/kg, baby hiu Rp25.000/kg, dan ikan tongkol Rp28.000 per kg. Sementara harga kerang Rp28.000 per kg, kerang hijau Rp15.000 per kg, dan harga kepiting mulai dari Rp90.000-Rp110.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya