SOLOPOS.COM - Ilustrasi (kicaumania.org)

Solopos.com, KLATEN — Harga burung love bird di Kecamatan Delanggu, Klaten, anjlok, dalam beberapa tahun terakhir. Usaha burung love bird pernah naik daun sejak tahun 2015 hingga sebelum muncul pandemi Covid-19.

Salah seorang pencinta burung asal Delanggu, Muclas, mengatakan burung love bird pernah bernilai tinggi di tahun 2015 hingga sebelum pandemi Covid-19. Burung love bird juga sering dilombakan para pencinta burung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semoga, pandemi Covid-19 segera selesai. Semuanya pulih, termasuk pulihnya tren love bird. Banyak yang suka karena bisa bermanfaat di bidang ekonomi. Bisa dibuat usaha sampingan,” kata Muclas, kepada Solopos.com, Senin (25/7/2022).

Warga Sekaran, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Andika, mengaku sudah menekuni dunia burung sejak tahun 1998. Dia mulai menekuni budi daya burung love bird sejak tahun 2012.

“Sebelum berternak love bird, saya juga ada burung lain, seperti burung velg parkit Australia maupun burung lainnya. Tapi, love bird ini pernah menjadi burung yang gacor dalam harga meskipun ukurannya kecil,” ujar Andika.

Baca Juga: Warga Kemalang beli Burung di Solo lalu Dilepas di Lereng Merapi

Andika mengatakan jenis burung love bird merupakan burung sosial karena suka berkelompok. Love bird juga suka berinteraksi dengan manusia, mudah beradaptasi, tidak mudah stres, gampang kawin, dan lainnya.

“Gampang kawin membuat love bird ini cocok untuk dibuat usaha. Sebelum Covid-19, harga love bird senilai Rp2 juta per pasang. Jenis love bird kepala emas untuk indukan bisa senilai Rp3,5 juta per pasang. Kalau sekarang sudah turun drastis. Per pasang hanya Rp200.000,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya