SOLOPOS.COM - Harga beras diprediksi terus naik (freepik)

Solopos.com, SOLO — Berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO), saat ini harga beras naik di sejumlah negara. Bahkan menanjak ke indikator tinggi.

Dalam rilis indeks edisi Juni 2022, FAO mengungkapkan, harga beras pada Mei 2022 naik ke level tertinggi dalam setahun. Berada di posisi level 109,2 poin, naik 3,5% dibandingkan April 2022. Lonjakan tajam terjadi untuk semua jenis beras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pada hari ini, Selasa (14/6/2022) jelang sore menunjukkan, harga rata-rata nasional beras kualitas bawah I dan II bertengger di Rp10.700 per kg dan Rp10.400 per kg.

Sedangkan, beras kualitas medium I bertahan di Rp11.750 per kg dan kualitas medium II bertahan di Rp11.550 per kg. Beras kualitas Super I dijual senilai Rp10.050 per kg dan Beras kualitas Super II dijual senilai Rp12.650.

Harga-harga beras yang terdata tersebut relatif tidak berubah atau tidak turun atau naik sejak Selasa (7/6/2022) pekan lalu.

Baca Juga: Harga Beras di Sragen Stabil Meski Harga Gabah di Atas Rp5.000/Kg

Seperti dilansir Bisnis.com beberapa waktu, harga beras diprediksi menjadi komoditas yang ikut naik harganya akibat perang Rusia-Ukraina. Harga beras naik akibat para trader mulai bertaruh komoditas tersebut akan menjadi alternatif gandum, yang saat ini harganya terus melambung.

Ekspor gandum dari Rusia dan Ukraina berkontribusi lebih dari seperempat dari perdagangan hasil pertanian dunia dan seperlima dari penjualan jagung global. Pengiriman dari 2 negara tersebut sudah kacau sejak krisis geopolitik berkecamuk.

“Semua orang mencoba membeli semua tipe tepung yang bisa mereka dapatkan. Dengan pasokan gandum yang mengetat di pasar dunia, maka anda akan melihat permintaan beralih ke beras,” kata Kepala Ekonom Komoditas StoneX Arlan Suderman, dikutip dari Bloomberg, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga Beras di Akhir Tahun, Ini Strategi Bulog Jateng…

Kepala Pusat Makroekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyampaikan bahwa harga komoditas termasuk beras masih terbilang tinggi yang terlihat dari indeks harga konsumen (IHK), sehingga permintaan masyarakat perlu dijaga.

“Harga komoditas memang masih di atas ya. Seperti kita lihat dari inflasi saja misalnya, inflasi pada Mei 2022 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) memang angkanya cukup besar,” kata Rizal dihubungi Antara di Jakarta, Senin (6/6/2022) seperti dilansir Antaranews.

Secara tahunan, inflasi IHK Mei 2022 tercatat 3,55 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,47 persen (yoy). Oleh karena itu, lanjut Rizal, hal itu menunjukkan bahwa harga barang dan jasa masih cukup tinggi (yoy).

Baca Juga: Harga Sembako di Pasar Kota Wonogiri Berangsur Turun PascaLebaran

Hal itu dapat dilihat dari kenaikan beberapa harga komoditas pangan, di antaranya telur ayam, daging sapi, dan cabai merah, serta beberapa jenis beras.

Rizal menyampaikan, meskipun pada Mei 2022 angka inflasi atau indeks harga konsumen masih relatif lebih kecil yakni 0,40 persen, dibanding April yakni 0,95 persen, namun hal itu menunjukkan bahwa untuk komoditas tertentu masih tinggi.

“Inflasinya ini menunjukkan bahwa masih terjadi inflasi meskipun angkanya turun. Artinya dari inflasi inti, volatile food, maupun administered pricesnya itu terjadi penurunan,” ujar Rizal.

Secara tahunan, inflasi IHK Mei 2022 tercatat 3,55 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,47 persen (yoy).

Oleh karena itu, lanjut Rizal, hal itu menunjukkan bahwa harga barang dan jasa masih cukup tinggi (yoy). Hal itu dapat dilihat dari kenaikan beberapa harga komoditas pangan, di antaranya telur ayam, daging sapi, dan cabai merah, serta beberapa jenis beras.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya