SOLOPOS.COM - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang baru mulai dioperasikan di Koridor II, Kamis (8/2/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-BLU BRT TRans Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Trans Semarang, Hendrix Setiawan, memastikan layanan Trans Semarang baik bus rapid transit (BRT) maupun feeder tidak akan mengalami penyesuaian tarif kendati harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan.

Ia memastikan layanan Trans Semarang diadakan bukan untuk mencari keuntungan, namun lebih kepada memberikan pelayanan transportasi yang mudah dan terjangkau bagi warga Kota Semarang.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) Semarang Nomor 39 Tahun 2022 tertanggal 27 Juni 2022, tarif Bus Trans Semarang ditetapkan Rp3.500 untuk penumpang umum yang membayar secara nontunai atau cashless. Sementara, penumpang yang membayar tunai dikenai tarif Rp4.000.

“Trans Semarang bukan profit oriented, tapi pelayanan untuk masyarakat. Jadi, kami belum ada rencana menaikkan tarif di tengah naiknya [harga] BBM,” jelas Hendrix, dikutip dari laman Internet Pemkot Semarang, Kamis (8/9/2022).

Senada juga disampaikan Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, yang menyatakan jika layanan transportasi umum dari Trans Semarang, baik BRT maupun feeder dibuat oleh Pemkot Semarang untuk melayani masyarakat. Oleh karenanya, tidak bijak jika layanan Trans Semarang, terutama bus dilakukan penyesuaian tarif.

Baca juga: Respons Kenaikan Harga BBM, Operator Bus Bumel Solo-Wonogiri Naikkan Tarif

“Saya rasa sektor transportasi memang terdampak [kenaikan harga BBM], tapi khusus Trans Semarang ini harus stabil dan tarifnya tidak perlu dinaikkan,” jelasnya.

Pria yang karib disapa Pilus itu menambahkan upaya penambahan subsidi bisa diberikan kepada Trans Semarang pada tahun 2023 jika terdampak kenaikan harga BBM. Pihaknya pun mengaku siap menyampaikan arahan tersebut saat pembahasan anggaran.

“Kita upayakan tahun 2023 tidak naik [tarif Bus Trans Semarang]. Kita siap kawal subsidinya saat pembahasan anggaran,” tegasnya.

Baca juga: Bus Trans Semarang 2 Kali Terbakar, KPTS: Perawatan Tidak Serius

Dia yakin jika Pemkot Semarang tidak akan memberatkan masyarakat dengan menaikkan tarif Trans Semarang, meskipun transportasi umum milik swasta mengalami kenaikan. Selain itu, tujuan dibuatnya Trans Semarang adalah menciptakan transportasi massal yang murah, bukan mencari profit atau keuntungan.

“Fokus Trans Semarang ini kan pelayanan, tidak cari keuntungan meskipun menyumbangkan PAD. Kalau mencari keuntungan bisa dilakukan dari sektor lain,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya