SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

 

JAKARTA-Penjualan kendaraan bekas berkapasitas mesin 1.500 cc ke atas bakal terkena dampak paling besar dari penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium dan solar.

Penaikan harga premium dari saat ini Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter dan solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per litermendorong kosumen memilih kendaraan yang lebih hemat BBM.

Harjanto Kosasih, Manager Senior Pemasaran Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan penaikan harga BBM bersubsidi akan menekan penjualan semua kendaraan bekas, tetapi yang paling besar terkena dampaknya adalah mobil berkapasitas mesin besar.

“Penjualan semua kendaraan akan terkena dampak kenaikan harga BBM, tetapi dari semuanya yang paling besar terkena dampaknya adalah kendaraan cc besar,” katanya menjawab Bisnis di Jakarta, Kamis (16/5/2013).

Menurutnya, bisnis peredagangan kendaraan bekas mengalami tekanan paling berat sejak awal tahun ini ketika agen tunggal pemegang merek menawarkan potongan harga secara jorjoran dan kenaikan harga BBM yang tidak lama lagi akan diumumkan oleh pemerintah.

Dia menjelaskan perang diskon antar-ATPM mengakibatkan usaha showroom yang berdiri secara tunggal mengalami tekanan yang paling berat karena sepi transaksi, dibandingkan dengan showroom bersama seperti di WTC Mangga Dua atau Pasar Mobil Bekas Kemayoran Jakarta.

“Kondisi yang demikian itu akibat perang diskon mobil baru yang terjadi sejak akhir tahun lalu dan semakin parah pada 3 bulan terakhir ini, yang menyebabkan harga mobil bekas sangat jatuh sehinga banyak showroom tunggal yang stand alone menjadi sekarat,” katanya.

Harjanto mengungkapkan sejumlah ATPM menawarkan kendaraan yang benar-benar masih baru dengan ‘banting harga’ Rp5 juta-Rp50 juta per unit, bergantung pada merek dan jenis kendaraannya yang mengakibatkan harga mobil bekasnya menjadi sangat jatuh.

Sebagai contoh, mobil Honda Jazz tipe RS tahun produksi 2008 pada akhir tahun lalu masih dipasarkan sebesar Rp190 juta. Tetapi, harga jual mobil tersebut sekarang hanya Rp155 juta-Rp160 juta.

Menurutnya, situasi pasar kendaraan baru yang diwarnai dengan strategi diskon harga secara besar-besaran memang menguntungkan bagi konsumen. Namun, risikonya mereka akan rugi jika nanti menjual mobilnya lagi karena harga bekasnya menjadi sangat jatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya