SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak (BBM). (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga BBM jenis premium segera kembali turun seiring merosotnya harga minyak dunia.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengisyaratkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium akhir bulan Januari 2015 ini dengan nilai kurang dari Rp600 per liter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan penurunan harga BBM tersebut diterapkan seiring dengan merosotnya harga minyak dunia. Kini minyak dunia menyentuh level US$40-an per barel untuk jenis light crude.

“Harga Premium pada Februari bisa turun maksimum Rp 600/liter, atau jadi Rp 7.000 per liter,” katanya menjelaskan dasar diberlakukannya penurunan harga BBM itu di Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Isyarat penurunan harga BBM sebelumnya diungkapkan Menteri Perekonomian, Sofyan Djalil. Sofyan mengatakan pemerintah akan menurunkan harga BBM pada akhir Januari 2015 dengan nilai yang signifikan seiring dengan penurunan harga minyak mentah dunia.

“Kelihatannya di Januari akan turun banyak,” ungkapnya. Sofyan belum bersedia menyebutkan angka penurunan harga BBM karena proses penghitungan masih berlangsung mengingat harga patokan untuk Februari 2015 dihitung menggunakan indeks pasar dan kurs dari akhir Desember hingga akhir Januari.

Sesuai Formula
Langkah pemerintah untuk mengevaluasi harga premium telah sesuai dengan penetapan formula harga baru yang diumumkan pada 31 Desember 2014. Harga premium menggunakan patokan harga dasar dengan indikator rata-rata harga indeks pasar dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dengan kurs beli Bank Indonesia periode tanggal 25 dua bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24 bulan sebelumnya.

Hal senada dikatakan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Harga yang berlaku sekarang masih perhitungan awal Januari 2015. Bila harga minyak dunia turun, harga BBM juga akan mengikuti.

Sebelumnya, Mulai 1 Januari 2015, pemerintah mengumumkan harga premium turun dari Rp8.500/liter menjadi Rp 7.600/liter. Sementara harga solar turun dari Rp7.500/liter menjadi Rp7.250/liter.

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faizal Basri, juga memastikan penurunan harga BBM. “Pasti turun harga premium awal Februari nanti, lihat saja. Harga minyak WTI [West Texas Intermediate] saja hari ini [Rabu] US$47,99/barel, Brent juga tidak jauh beda,” ungkap Faisal saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu.

Premium saat ini sudah tidak lagi disubsidi sehingga harganya mengikuti mekanisme pasar. Sementara solar masih diberikan subsidi tetap Rp1.000/liter dan sisanya menyesuaikan dengan harga pasar atau keekonomian. Dengan begitu, harga premium dan solar akan naik-turun layaknya pertamax.

Tidak tinggi
Meski naik-turun, Faisal yakin harga premium dan solar tidak akan terlalu tinggi. Alasannya, harga minyak dunia sulit untuk naik secara signifikan. “Saya punya keyakinan harga minyak sepanjang tahun ini akan di bawah US$70/barel. Jadi harga BBM tidak akan terlalu tinggi,” ucapnya.

Faisal menambahkan dengan harga minyak paling tinggi US$70/barel pada 2015, pemerintah tidak perlu lagi memberikan subsidi atas harga BBM. “Logikanya enggak perlu beri subsidi, karena harga minyak masih rendah. Jadi tahun ini keuangan negara kita masih sangat aman,” ujar dia. (JIBI/Solopos/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya