SOLOPOS.COM - Petani asal Senden, Selo, Boyolali, Kiswadi, 37, mengeringkan bawang merah di teras rumahnya, Selasa (15/3/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Produktivitas bawang merah di Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, pada masa panen raya Desember 2021 hingga Januari 2022 mencapai sembilan ton per hektare. Total ada 40 hektare lahan milik petani Senden yang dapat dipanen pada periode tersebut.

Perihal produktivitas bawang merah tersebut diungkapkan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Senden, Selo, Boyolali, Sugiyantoro, 37, saat ditemui Solopos.com di kediamannya pada Selasa (15/3/2022). Ia mengatakan pada masa panen raya, harga jual bawang merah akan anjlok pada harga maksimal Rp7.000 per kilogram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Alhamdulillah di musim ini produktivitas [bawang merah] bagus. Tapi harganya waktu panen raya memang anjlok. Ya yang menjadi masalah itu harga anjlok itu ketika panen raya,” kata dia.

Baca juga: Usulan Impor Bawang Merah Mencuat, Petani Selo Boyolali Sakit Hati

Lebih lanjut, Sugiyantoro mengungkapkan untuk harga bawang merah di tingkat petani di Selo Boyolali, khususnya Senden, sedang turun setelah sempat menyentuh angka lebih dari Rp20.000 per kilogram.

“Kebetulan sekitar dua minggu ini ada penurunan, kemarin sempat di atas Rp20.000/kg. Untuk bawang merah kering harganya sekarang kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram. Kalau yang bawang merah basah, sekitar Rp13.000 per kilogram,” ungkap dia.

Pasokan Sangat Banyak

Lebih lanjut, Sugiyantoro mengungkapkan naik dan turunnya harga bawang merah terjadi secara cepat. Menurutnya, panen raya menjadi salah satu penyebab naik-turunnya harga karena pasokan sangat banyak saat itu.

“Salah satu yang memengaruhi ya panen raya, jadi harga bawang anjlok saat itu. Kemudian, makin ke sini kan panen semakin berkurang, maka sempat ada kenaikan sampai di atas Rp20.000 pada akhir Januari hingga Februari,” ungkap dia.

Baca juga: Sempat Diguyur Hujan Abu, Warga Tlogolele Boyolali Beraktivitas Normal

Sementara itu, petani bawang merah lainnya di Senden, Kiswadi, mengungkapkan pada panen raya tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“Dari benih 80 kilogram, bisa panen sampai empat kuintal di panen raya kemarin. Untuk harga saat ini pada kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram. Kemarin sempat harganya lebih dari Rp22.000/kilogram, kemudian turun jadi harga saat ini,” ungkap dia. Untuk pemasaran hasil panen bawang merahnya, Kiswadi menjual kepada tengkulak. Kemudian para tengkulak akan menjualnya ke Pasar Sayur Cepogo, Boyolali.

Harga bawang merah anjlok di setiap panen raya sudah menjadi kebiasaan. Oleh sebab itu para petani bawang merah di Senden, Selo, Boyolali berharap ada pendampingan pascapanen untuk meminalisir kerugian.

“Harapan kami ada pelatihan pascapanen seperti pelatihan pengolahan bawang merah menjadi makanan lain atau mungkin digital marketing. Selama ini masih belum ada, tapi untuk budi daya, sarana dan prasarana sudah ada program dari Dinas Pertanian seperti kultivator untuk menunjang produktivitas kami,” jelas Sugiyantoro.

Baca juga: Ternyata Ini Tujuan Artis-Artis Datang ke Banyudono Boyolali

Selain itu, untuk mewujudkan pelatihan pemasaran digital, Sugiyantoro menyoroti perlunya jaringan yang baik di daerahnya. Namun, pada kenyataannya jaringan provider di areanya tidak ada sehingga harus menggunakan Wifi.

Sementara itu, Kiswadi, mengungkapkan permasalahan yang ia hadapi sebagai petani bawang merah selain harga anjlok adalah cuaca. “Kalau cuaca banyak hujan, kemungkinan panennya nggak maksimal. Selain itu, di ladang juga ada monyet yang kadang merusak tanaman,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya