SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Boyolali, Sumar, 27, menata bawang merah di lapaknya Senin (7/3/2022). (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Menjelang Bulan Puasa, harga bawang merah di pasar tradisional Kabupaten Boyolali terpantau naik. Berdasarkan pantauan Solopos.com di Pasar Boyolali, Senin (7/3/2022), harga bawang merah dari Brebes mencapai Rp37.000 per kilogram.

“Ini bawang merah naik. Untuk harga bawang merah Cepogonan dari harga Rp20.000 menjadi Rp27.000 [per kilogram]. Kalau yang dari Brebes dari harga Rp28.000 jadi Rp37.000, naiknya Rp9.000 sendiri,” ungkap salah satu pedagang di Pasar Boyolali, Sumar, 27, Senin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sumar mengungkapkan keheranannya karena menurutnya harga bawang merah di masa ini harusnya masih rendah. Ia juga berpendapat kenaikan bawang merah tidak ada hubungannya dengan Bulan Ruwah.

Baca juga: Pedagang di Boyolali Sambat Kulak Minyak Goreng Harus Beli Barang Lain

“Kalau dulu sebelum Covid-19 itu kalau Ruwah pasti pengaruh, karena setiap Ruwah ada sadranan. Tapi sekarang nggak ada pengaruh, masalahnya di wilayah Boyolali kan turun keputusan nggak boleh open house,” kata dia.

Pedagang asal Cepogo tersebut mengungkapkan masyarakat yang dulu berbelanja banyak untuk pelaksanaan sadranan menjadi belanja hanya untuk kenduri.

“Itu belanjanya hanya untuk kenduri saja, sekarang seperempatnya aja nggak ada dibanding yang dulu. Waktu open house ya permintaannya tinggi,” ungkap dia.

Cabai Rawit dan Selada

Lebih lanjut Sumar menginformasikan tak hanya harga bawang merah yang naik, tapi juga harga cabai rawit, cabai keriting, cabai teropong merah, dan selada.

“Dua pekan kemarin cabai rawit harganya Rp35.000 jadi Rp60.000 [per kilogram], kemudian cabai keriting dari harga Rp35.000 jadi Rp52.000. Cabai teropong merah dari harga Rp30.000 jadi Rp43.000. Mulai pekan ini, selada dari harga kisaran Rp3.000 hingga Rp5.000 jadi Rp10.000,” ungkapnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, PPKM Jabodetabek Turun ke Level 2

Sementara itu, pedagang bawang merah lain, Mulyati, 50, mengungkapkan pernyataan yang sama. Harga bawang merah di lapaknya juga mengalami kenaikan.

“Bawang merah memang naiknya cukup pesat. Dulu itu paling tinggi hanya Rp20.000 dan sekarang Rp27.000 [per kilogram],” ungkap dia.

Lebih lanjut, Mulyati mengaku kulak bawang merah dari Pasar Sayur Cepogo. Ia menceritakan persediaan bawang merah di Pasar Sayur Cepogo memang terbatas.

“Kemarin saya ke Cepogo, barangnya memang lagi susah. Ada kemarin bawang merah itu jelek-jelek tapi harganya naik,” kata Mulyati.

Baca juga: Mantap, Stik Yuni Bikinan Emak-Emak Selo Boyolali Tembus E-Commerce

Mulyati mengungkapkan karena kenaikan harga bawang merah, para pembeli memilih mengurangi porsi pembelian.

“Penjualan turun ini. Bisanya pembeli beli satu kilogram atau setengah kilogram. Sekarang beli seperempat atau kadang hanya Rp3.000 itu dapat satu ons,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya