SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Aksi Hari Pendidikan JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Foto Ilustrasi Aksi Hari Pendidikan
JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi

JOGJA-Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Menolak Dijajah Kembali yang terdiri atas sejumlah organisasi kemahasiswaan di Yogyakarta, Kamis menggelar aksi bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional dengan tuntutan utama menolak liberalisasi pendidikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Massa Gerakan Menolak Dijajah Kembali (Monjali) mengawali aksi dari Taman Parkir Abu Bakar Ali dengan membawa sejumlah poster tuntutan, dan juga bendera dari masing-masing organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Jogja, GMNI Jogja, PMII Sleman, PMII DIY, IMM DIY dan PMKRI Yogyakarta.

“Kekacauan dalam sistem pendidikan di Indonesia dimulai dari liberalisasi pendidikan yang selama ini dilaksanakan sehingga melenceng dari falsafah bangsa Indonesia Pancasila sehingga rakyat menjadi korban,” kata Koordinator Umum Gerakan Monjali Abdul Wahid Kamis (2/5).

Menurut dia, dengan sistem pendidikan yang bersifat liberal mengakibatkan pendidikan tidak bisa diakses oleh semua masyarakat sehingga kualitas pendidikan tidak merata.

Oleh karena itu, Gerakan Monjali menuntut sistem pendidikan yang transformatif, demokratis dan berbasis kerakyatan sehingga pendidikan bisa dinikmati oleh semua masyarakat.

Selain mengkritik sistem pendidikan yang liberal, aksi tersebut juga menuntut agar pemerintah menghapuskan Ujian Nasional sekaligus mengusut tuntas kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional 2013.

“Pelaksanaan Ujian Nasional 2013 sangat kacau dan peserta didik menjadi korban. Kami berharap, kekacauan ini bisa diusut tuntas dan hukum siapapun yang terbukti bersalah,” katanya.

Permasalahan pendidikan, lanjut dia, tidak hanya terjadi di tingkat sekolah menengah namun juga di tingkat universitas, di antaranya biaya pendidikan yang semakin tinggi.

“Rencananya, akan segera ada uang kuliah tunggal di tingkat universitas. Ini akan membebani rakyat. Kami menuntut biaya pendidikan yang murah untuk semua,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya