SOLOPOS.COM - ilustrasi naskah kuno (JIBI/Dok)

Indonesia masih membutuhkan ribuan filolog.

Solopos.com, SOLO — Indonesia membutuhkan ribuan filolog atau ahli di bidang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa di bahan-bahan tertulis. Saat ini Indonesia hanya punya 30 filolog.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Profesi filolog di Indonesia tergolong langka. Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), Muhammad Syarif Bando, ketika ditemui wartawan seusai pembukaan Festival Naskah Nusantara III yang digelar di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (25/9/2017).

Syarif menyampaikan Indonesia memiliki banyak sekali naskah kuno yang bisa menjadi sumber pengetahuan bahkan penelitian. Namun, naskah kuno tersebut mesti diteliti isinya.

Tugas seorang filolog adalah meneliti naskah-naskah kuno tersebut, membuat laporan tentang keadaan naskah-naskah itu, lalu menyunting teksnya. Perlu banyak filolog untuk menggali naskah-naskah kuno. Filolog bukan hanya harus memiliki kemampuan sebagai ahli bahasa atau ahli naskah, tetapi juga bisa menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang kemudian pesannya betul-betul bisa dicerna, disimak, dan dipahami oleh generasi milenial sekarang.

“Saat ini filolog di Indonesia baru 30 orang,” kata Syarif. Menurut dia, kebutuhan filolog di Indonesia sangat tinggi. Jumlahnya bisa mencapai ribuan orang. Dia menambahkan kebutuhan akan filolog juga tidak sebatas mengkaji bagaimana naskah-naskah Nusantara dikirim pesannya kepada masyarakat, melainkan juga naskah-naskah yang semakin berkembang di dunia internasional.

“Karena masifnya perkembangan dari era cetak menjadi digital, kami perlu ahli yang bisa membaca naskah-naskah itu untuk dipindahkan secara digital sesuai tren yang berkembang saat ini,” jelas Syarif.

Rektor UNS, Ravik Karsidi, menyampaikan hal senada. Indonesia membutuhkan banyak filolog. Ravik mengakui saat ini UNS belum punya Program Studi Filologi. Tidak menutup kemungkinan prodi tersebut akan dibuka di UNS.

“Filolog memang seakan-akan tidak menarik karena berbicara tentang masa lalu, kerjanya pun di tempat yang sunyi. Namun, sebenarnya sangat diperlukan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya