SOLOPOS.COM - Anggota Forasi Sragen mengikuti kegiatan belajar keterampilan tentang Strengthening Safe and Friendly Environment for Children (SAFE4C) atau Penguatan Lingkungan Aman dan Ramah Anak di Rumah Dinas Wakil Bupati Sragen, belum lama ini. (Istimewa/DP2KBP3A Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Peran anak sebagai pelopor dan pelapor dioptimalkan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang bertepatan pada Sabtu (23/7/2022). Sesuai dengan tema HAN tahun ini yakni Anak Terlindungi Indonesia Maju, Forum Anak Sukowati (Forasi) Sragen menggelar berbagai kegiatan. Mereka didampingi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sragen.

Kepala DP2KBP3A Sragen, Udayanti Proborini, menjelaskan ada lima program kegiatan yang dilakukan dalam rangka HAN 2022. Lima program itu dimulai dengan penyusunan suara anak Sragen yang dilakukan secara online.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan setiap anak dari 20 kecamatan menyampaikan suara atau unek-unek atau keinginan mereka kepada Forasi Sragen. Suara anak itu, kata dia, dikompilasi dan disusun sesuai dengan bidang yang nantinya disampaikan kepada Bupati Sragen.

“Kegiatan berikutnya berupa optimalisasi Forum Anak Sukowati dengan mempertemukan pengurus Forasi tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan sukarelawan [volunteere] forum anak,” jelas Udayanti didampingi anggota staf Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Diah Nursari, saat ditemui di kantornya, Kamis (21/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Remaja Sragen Tuntut Kebijakan yang Lindungi Anak dari Iklan Rokok

Mereka diberi bekal dan dorongan serta bimbingan agar peran mereka sebagai pelopor dan pelapor bisa optimal. Dua peran tersebut dilakukan untuk pemenuhan dan perlindungan hak-ahak anak.

Udayanti melanjutkan, program ketiga berupa Forasi goes to school. Ini adalah kegiatan edukasi tentang pengenalan diri, pemenuhan hak anak, perlindungan anak, serta Program Jaga Kanca dengan sasaran anak-anak SMP/SMA sederajat. Forasi Goes to School itu dimaksimalkan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Tema yang diangkat dalam Forasi Goes to School antara lain tentang pertemanan, cinta, jangan kawin bocah, dan kesehatan reproduksi. Tema ini menarik dan relevan untuk disampaikan kepada anak-anak.

“Inisiasi kegiatan ini menjadi bagian dari pemenuhan hak partisipasi anak sebagai pelopor dan pelapor,” sambung Udayanti.

Baca Juga: Temukan 509 Iklan Rokok, Forum Anak Sukowati Mengadu ke Bupati Sragen

Program keempat, berbincang-bincang dengan Forum Anak Sukowati yang berlokasi SMPN 1 Sidoharjo. Kegiatan ini sudah digelar beberapa waktu lalu. Kemudian program terakhir berupa pentas edukasi kreativitas anak.

Udayanti menjelaskan pentas anak-anak Sragen ini berisi edukasi tentang anjuran jangan kawin bocah, pertemanan, cinta, dan kesehatan reproduksi.

“Jadi anak-anak yang terlibat aktif dalam kegiatan itu. Anak-anak juga dilibatkan dalam sosialisasi di car free day pada Minggu (17/7/2022) lalu dengan pentas tari-tarian. Anak-anak berperan mengedukasi masyarakat agar memahami hak-hak anak,” jelasnya.

Diah menambahkan, Suara Anak yang disusun Forasi itu nanti menjadi aspirasi yang disampaikan kepada pemerintah mulai level kabupaten hingga pusat. Sragen sudah tiga kali menggelar kegiatan Suara Anak Sukowati.

Baca Juga: Jadi Bupati Sragen, Siswa SMAN 3 Ini Angkat Isu Kesehatan Mental Anak

“Isi aspirasi itu salah satunya menyuarakan agar pemanfaatkan kartu identitas anak (KIA) bisa dioptimalkan,” kata Diah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya