SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) RS rujukan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo saat ini sudah 92% dari total daya tampung.

Padahal rumah sakit rujukan telah menambah tempat tidur khusus pasien Corona sejak sepekan lalu. Kondisi ini terjadi seiring lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Jamu beberapa pekan terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi (Kasi) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Sih Utami, mengatakan pekan lalu atau 10-16 Juni, BOR pelayanan pasien Covid-19 terisi sekitar 70 persen.

Baca Juga: Pendaftaran Dimulai Senin Ini, PPDB SMP Sukoharjo Siap Tampung 9.894 Siswa

Namun sekarang, dari daya tampung yang tersedia sebanyak 372 bed di sejumlah RS rujukan Covid-19 Sukoharjo sudah terpakai 92 persennya. "Rumah sakit rujukan sudah menambah bed untuk pasien covid-19. Dari sebelumnya kapasitas 276 bed menjadi 372 bed. Tapi kondisi sekarang keterisiannya 92 persen," katanya, Senin (21/6/2021).

Ia tak memungkiri terjadi penambahan kasus positif Corona di Sukoharjo dalam sepekan terakhir. Dengan perkembangan tersebut, katanya, seharusnya menjadi perhatian serius bagi masyarakat agar semakin patuh pada protokol kesehatan.

Selama ini perilaku masyarakat kendur dan cenderung abai protokol kesehatan. Sehingga ia pun meminta satgas desa lebih ketat melaksanakan pengawasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Baca Juga: Buka Melebihi Pukul 21.00 WIB, Restoran dan Tempat Hiburan Sukoharjo Siap-Siap Disegel

Satu RT Zona Merah

Satgas harus mengaktifkan program jogo tonggo. Hal itu agar kasus positif Covid-19 tidak semakin bertambah dan daya tampung bed isolasi RS rujukan Covid-19 Sukoharjo tidak semakin menipis.

"Secara umum Sukoharjo masih zona oranye. Hanya satu RT wilayah Purbayan, Kecamatan Baki, yang masuk zona merah. Karena ada lebih dari lima rumah di sana yang ada positif Covid-19," katanya.

Saat ini kasus positif Covid-19 yang masih aktif di Sukoharjo ada 365 orang dengan perincian 150 orang rawat inap di rumah sakit, 214 isolasi mandiri, dan satu kasus isolasi terpusat tingkat kabupaten.

Baca Juga: 1 Peserta Positif Covid-19, Sepeda Santai Milad Masjid Di Gatak Sukoharjo Dihentikan

Kasus tersebut positif aktif itu tersebar di 12 kecamatan masing-masing Kartasura tujuh orang, Baki 59 orang, Grogol 67 orang, Mojolaban 44 orang, Sukoharjo 46 orang, Polokarto 39 orang, dan Tawangsari 10 orang.

Kemudian Kecamatan Bendosari lima orang, Nguter 50 orang, Bulu sembilan orang, Weru 20 orang, dan Kecamatan Gatak sembilan orang. Sih Utami mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus.

Prokes dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas menjadi cara efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya