SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Bahulak yang dikelola BUM Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Sragen. Foto diambil Jumat (1/1/2021). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Setelah sempat ditutup selama hampir tiga bulan sejak 15 Juni 2021 lalu, Pasar Bahulak di Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Sragen, bakal dibuka lagi pada Minggu (12/9/2021).

Kepala Desa Karungan, Joko Sunarso, mengatakan pembukaan kembali pasar khas jajanan tradisional itu akan dilaksanakan dengan memegang teguh protokol kesehatan secara lebih ketat. Dalam hal ini, panitia akan melibatkan Satgas Jogo Tonggo, ketua RT, pengurus BPD dan perangkat desa untuk mengawasi pengunjung dan pedagang yang meramaikan pasar yang biasa dibuka pada Minggu Pahing dan Minggu Legi tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Secara keseluruhan ada 40 personel, termasuk bidan desa, yang bertugas memantau protokol kesehatan,” papar Joko Sunarso kepada Solopos.com, Selasa (7/9/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kelompok 355 KKN UNS Kampanyekan Cara Menjaga Kesehatan di Sragen

Pasar Bahulak belakangan menjadi potensi desa wisata. Desa Karungan sendiri sudah dipetakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sragen sebagai Desa Wisata. Saat dibuka, pasar tradisional itu selalu ramai dikunjungi oleh warga. Dalam satu perhelatan, pengunjung Pasar Bahulak bisa mencapai 2.500 orang. Mereka datang silih berganti mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Lantaran dianggap tidak sejalan dengan salah satu protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19, Pasar Bahulak sempat ditutup per 15 Juni 2021 lalu. Penutupan Pasar Bahulak dilaksanakan sesuai instruksi Bupati Sragen terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 15 Juni 2021 lalu.

Saat ini, terdapat 74 pedagang yang turut memeriahkan Pasar Bahulak. Mereka menjajakkan aneka kuliner tradisional. Sekali dibuka, perputaran uang di Pasar Bahulak bisa mencapai Rp65 juta. Setiap kali dibuka, Pasar Bahulak total melibatkan sekitar 300 orang yang meliputi pekerja seni, pelapak atau pedagang kuliner, panitia, serta pengelola parkir.

Protokol Kesehatan Pasar

Pasar Bahulak berlokasi di tanah kas desa seluas sekitar 4 hektare yang sebelumnya tidak terawat di Dukuh Sawahan. Pasar yang khusus menjajakkan aneka kuliner atau jajanan tradisional itu pada awalnya digelar setiap selapanan atau 35 hari sekali. Tingginya antusias warga terhadap pasar ini membuat Pemdes Karungan membuka Pasar Bahulak pada Minggu Pahing dan Minggu Legi.

Sebagai upaya untuk membentengi para pedagang dan pengunjung dari penuralaran virus corona, protokol kesehatan diberlakukan di pasar ini. Sejumlah wastafel berjajar di depan gapura masuk Pasar Bahulak. Beberapa botol hand sanitizer terpasang di pintu masuk.

Baca Juga: Aturan PPKM Dilonggarkan, Kawasan Alun-Alun Sragen Mulai Ramai

Dalam rangka menjaga jarak dengan pembeli, semua lapak pedagang dipasangi plastik warna transparan. Demikian pula pada lapak untuk menukarkan uang dengan koin sebagai alat transaksi juga dipasangi plastik transparan. Tanpa mengenakan masker, pengunjung tidak boleh masuk ke Pasar Bahulak demi mencegah potensi penularan Covid-19.

Beberapa kuliner tradisional yang bisa dinikmati di Pasar Bahulak antara lain sega ketingan, sega loyang, wedang gemblung, pecel gendar, plencing, dan lain-lain. Namun, kuliner yang cukup digemari di Pasar Bahulak adalah wedang gemblung. Wedang gemblung itu terbuat dari ramuan susu, jahe, lombok. Sementara sega ketingan itu isinya nasi, gudangan, gereh bakar dan irisan telur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya