SOLOPOS.COM - Ilustrasi belajar online. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar menyebut seperti menelan pil pahit hampir dua tahun ini atau selama pandemi Covid-19.

Penyebabnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tidak bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). Bahkan, pada tahun ajaran baru 2021/2022 ini pun, Pemkab Karanganyar belum bisa menyelenggarakan pembelajaran luring.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Tarsa, menyampaikan Pemkab Karanganyar berupaya menaati aturan pemerintah pusat perihal sistem pembelajaran selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Tipis, Stok Vaksin Covid-19 Karanganyar Hanya Cukup untuk Pekan ini

“Ibarat pil pahit ya pembelajaran daring itu. Meskipun tidak maksimal, tetap harus satu-satunya cara yang lebih nyaman. Sehingga apa pun hasilnya tetap harus menerima,” kata Tarsa saat berbincang dengan wartawan, Selasa (24/8/2021).

Tarsa menyampaikan sejumlah pihak mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.

Cara Paling Masuk Akal

Tetapi, Tarsa berupaya meyakinkan bahwa sistem pembelajaran daring menjadi satu-satunya cara paling masuk akal agar anak tetap bisa mengenyam pendidikan di masa pandemi.

“Sebenarnya kami tidak puas dengan pelaksanaan pembelajaran daring. Tapi apa boleh buat. Dari berbagai metode yang dilakukan selama ini, memang yang risiko paling kecil ya itu, lewat daring. Jadi ya sementara ini masih jadi andalan meskipun tidak maksimal ya. Karena aman,” tutur dia.

Baca juga: Pelaku Usaha Wisata Lawu Minta Kelonggaran, Begini Respons Bupati Karanganyar

Meski melaksanakan pembelajaran daring, nyatanya sejumlah guru masih menyelenggarakan PTM secara terbatas. Tarsa mengamini hal itu. Menurutnya ada sejumlah kondisi yang mengharuskan guru melaksanakan pembelajaran luring di masa pandemi.

“Di samping daring ya, guru secara terbatas mendampingi murid secara langsung. Misalnya, kasus tertentu siswa yang tinggal di daerah sinyal kurang bagus. Ada lagi siswa yang tidak memiliki handphone. Banyak hlo anak-anak yang tidak punya handphone,” ungkapnya.

Sayangnya Tarsa belum dapat menyampaikan jumlah siswa di Kabupaten Karanganyar yang tidak memiliki handphone sebagai sarana pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Gerak Cepat Sukarelawan Karanganyar Bantu Warga Saat Pandemi, Carikan Oksigen hingga Donor Plasma

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya