SOLOPOS.COM - Tim pemasangan stiker keluarga miskin Desa Meger, Ceper, Klaten, menempelkan stiker di salah satu rumah warga penerima bantuan sosial, Selasa (17/12/2019). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 1.921 keluarga di Klaten memilih mundur dari daftar penerima manfaat bantuan sosial (bansos). Mereka ogah rumahnya dipasangi stiker keluarga miskin (gakin).

Satu per satu penerima bansos itu mengundurkan diri selama proses pemasangan stiker gakin berlangsung sepekan terakhir. Rumah mereka pun akhirnya batal dipasangi stiker berwarna merah dan kuning bertuliskan keluarga miskin disertai tulisan doa “semoga keluarga ini segera sejahtera”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemasangan stiker dimulai sejak Senin (9/12/2019). Sebanyak 111.357 rumah menjadi sasaran pemasangan stiker tersebut.

Seratus ribuan rumah itu merupakan tempat tinggal keluarga yang tercatat sebagai penerima bansos seperti program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan nontunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Gagal Nyalip, Bus Sumber Selamat Nyungsep di Parit Saradan Madiun

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Klaten, M. Nasir, mengatakan jumlah terbanyak warga yang mengundurkan diri dari daftar penerima bantuan berada di Kecamatan Trucuk dengan sekitar 365 keluarga.

Sementara di Kecamatan Cawas ada 290 keluarga dan di Kecamatan Ceper ada 156 keluarga. Nasir mengatakan proses pemasangan stiker di sejumlah wilayah hingga kini masih berlangsung.

Jumlah keluarga yang mengundurkan diri dari daftar penerima bansos diperkirakan terus bertambah.

“Data keluarga yang mundur masih dana sementara. Kami masih hitung berdasarkan dari surat pernyataan pengunduran diri dan nanti kami terus pantau apakah ada penambahan,” jelas Nasir saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (17/12/2019).

Angin Kencang Tumbangkan Pohon dan Rusak Fasilitas Terminal Bus Wonogiri

Nasir menegaskan 1.900-an keluarga itu mundur secara sukarela saat petugas datang hendak memasang stiker gakin di rumah mereka.

“Tidak ada intimidasi. Sudah kami sampaikan ke tim agar meminta izin dulu kepada pemilik rumah sebelum memasang stiker. Kalau pemilik rumah memilih mengundurkan diri, petugas sudah membawa surat pernyataan mundur sebagai penerima bansos ,” jelas dia.

Nasir menegaskan pemasangan stiker keluarga miskin tidak untuk mempermalukan penghuni rumah. Penempelan stiker itu salah satunya untuk akurasi data warga miskin di Klaten.

“Kami sadari data yang ada selama ini ada inclusion error [orang yang tidak berhak menerima manfaat tetapi masuk dalam data penerima manfaat]. Butuh proses untuk validasi agar tepat sasaran. Salah satunya melalui proses ini [penempelan stiker],” jelas dia.

2 Bocah Sragen Tenggelam di Kubangan Bekas Galian C

Koordinator PKH tingkat Kabupaten Klaten, Theo Markis, mengatakan tim pemasangan stiker di tingkat desa terdiri dari perangkat desa, pendamping PKH atau TKSK, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas. Ada prosedur yang harus dilakukan masing-masing tim saat menempel stiker.

“Stiker tidak asal dipasang. Tim harus bertemu dengan keluarga dan menyosialisasikan soal penempelan stiker tersebut termasuk aturan-aturan di dalamnya,” ungkap dia.

Sementara itu, tim di sejumlah desa hingga Selasa masih memasang stiker. Seperti tim di Desa Meger, Kecamatan Ceper.

Kompak! 2 Istri Wakil Bupati Blitar Dilantik Jadi Kepala Desa

Petugas dibagi dalam lima tim untuk menempelkan stiker di 230 rumah penerima bansos. Meski dibagi dalam lima tim, pemasangan tetap dilakukan sesuai aturan. Masing-masing tim tetap ada Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Sebelum stiker dipasang, kami juga wajib bertemu penghuni rumah. Kalau ternyata orangnya tidak ada, kami tunda dulu pemasangannya,” kata Bhabinkamtibmas Desa Meger, Bripka Cahya Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya