SOLOPOS.COM - Anak-anak Hamas (plamcksconstan.org)

Solopos.com, GAZA – Hamas baru-baru ini berencana menyisipkan konten anti-Israel dalam kurikulum sekolah negeri di wilayah Jalur Gaza.  Nantinya, siswa sekolah menengah atas (SMA) akan diberi pelajaran untuk mendorong adanya perlawanan terhadap pihak Israel.

Dilansir Al-Arabiya, Rabu (6/11/2013), Muetassem Al Minaui, selaku Menteri Pendidikan Hamas mengungkapkan pelajaran ini dimaksudkan untuk menanamkan keimanan kepada warga masyarakat agar mantap membela hak-hak warga Palestina.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kurikulum itu menandai sejumlah upaya Hamas yang secara total melakukan konfrontasi terhadap Israel.

“Pelajaran ini dimaksudkan untuk menanamkan keimanan dalam peranannya untuk melakukan perlawanan dan untuk memenangkan hak-hak mereka serta untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persiapan yang efektif dalam menghadapi musuh,” katanya.

Minau menyebut pemuda dan anak-anak di Palestina harus lebih tau kondisi yang terjadi di Palestina serta peran Israel dalam kehidupan bermasyarakat disana. Pelanggaran hak asasi manusia di Palestina telah membuat banyak masyarakat kehilangan tempat hidup yang layak.

Oleh karenanya dalam kurikulum ini Hamas ingin memperbarui program-program, dan menambahkan pelajaran hak asasi manusia untuk menunjang kehidupan bermasyarakat di sana.

Materi wajib yang akan ditampilkan dalam mata pelajaran adalah serangan militer dari Israel pada musim dingin 2008-2009 dan November 2012 ke Jalur Gaza. Dalam pelajaran itu juga akan ditampilkan foto-foto dari warga Palestina yang tewas serta bangunan-bangunan yang hancur akibat serangan Israel.

“Semua wilayah Palestina dari Mediterania hingga Jordania adalah milik kita, milik kita kaum muslim,” katanya.

Direktur Operasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi di Palestina (UNRWA), Robert Turner mengkonfirmasi kebenaran berita ini. Robert menyebut kurikulum itu akan berlaku bagi sekolah-sekolah dari Kementrian Pendidikan Palestina. Sementara sekolah-sekolah bentukan PBB akan tetap menggunakan kurikulum lama.

Pada awal tahun ini, Hamas meluncurkan sebuah program percobaan dasar pelatihan militer bagi sekitar 10.000 siswa sekolah menengah atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya