SOLOPOS.COM - Suasana kepulangan jamaah haji asal Gunungkidul yang tergabung dalam kloter 23 SOC di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (14/9/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Jamaah haji kloter 23 SOC asal Gunungkidul tiba di kampung halaman, Kamis (14/9/2017).

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Jamaah haji kloter 23 SOC asal Gunungkidul tiba di kampung halaman, Kamis (14/9/2017). Meski sudah sampai di rumah, kondisi jamaah masih akan dipantau kesehatannya selama satu bulan ke depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul Mukotip mengatakan kepulangan 257 jamaah kloter 23 SOC merupakan gerbong awal jamaah haji asal Gunungkidul. Rencananya pada Sabtu (16/9), sebanyak 17 jamaah asal Gunungkidul yang tergabung dalam kloter 31 SOC akan kembali ke tanah air.

“Kemungkinan yang akan pulang baru 16 jamaah dikarenakan satu jamaah atas nama Siswo Suwito masih dirawat di rumah sakit di Arab,” kata Mukotip kepada wartawan, Kamis.

Menurut dia, untuk kepulangan gerbong pertama tidak ada masalah karena seluruh jamaah dapat pulang ke kampung halaman dengan selamat. Namun, sambung Mukotip, terdapat satu jamaah atas nama Sugiman asal Kecamatan Nglipar yang pulang dibawa ambulan. “Selebihnya semua berjalan lancar,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan Mukotip, meski para jamaah sudah pulang ke rumah, namun kemenag masih akan memantau kondisi kesehatan. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kesehatan jamaah pasca menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

“Akan kita pantau terus hingga satu bulan ke depan,” katanya.

Untuk teknis pemantauan dilakukan dengan menggandeng puskesmas yang ada di seluruh kecamatan. Diharapkan dengan kerja sama ini, maka para jamaah memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

“Semua harus dipastikan berjalan lancar sehingga pemeriksaan itu tetap dibutuhkan, meski sudah kembali ke tanah air,” imbuh Mukotip.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah mengucapkan selamat kepada para jamaah yang telah pulang ke kampung halaman dengan selamat. Ia pun berharap, pengalaman menjalankan ibadah selama di Tanah Suci bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat.

“Saya yakin masing-masing jamaah memiliki pengalaman sendiri-sendiri, tapi harapannya momen ibadah menjadikan jamaah sebagai haji yang mabrur,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Suharjono, salah seorang penjemput jamaah haji asal Kecamatan Playen. Dia pun mengaku senang karena kedua orangtuanya dapat pulang ke rumah dengan selamat. “Memang bapak tadi agak kecapekan, tapi kondisinya masih baik dan bisa pulang ke rumah dengan baik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya